Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 5 tahun ke belakang jumlah kantor bank tutup mencapai 7.160 unit. Penutupan kantor bank ini terus berlanjut hingga paruh pertama tahun ini, ada apa?
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh OJK, pada Juni 2018 jumlah kantor bank umum yang beroperasi mencapai 31.944 unit.
Lima tahun berselang atau pada Juni 2023 jumlah kantor bank hanya tinggal 24.784 unit. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan Desember 2022 juga lebih rendah 793 unit dari 25.577 kantor bank.
Sementara, jumlah bank umum di Indonesia turun 10 bank dalam lima tahun, yaitu dari 115 bank umum pada 2018 menjadi 105 bank umum pada Juni 2023.
Penyusutan kantor bank salah satunya dialami oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan hingga akhir Juni 2023, BRI memiliki 7.980 outlet jaringan kantor, angka ini menyusut 229 kantor apabila dibandingkan dengan akhir 2022.
"Berkurangnya jumlah kantor BRI merupakan bagian dari strategi perusahaan yang mengikuti customer journey, seiring dengan semakin pesatnya digitalisasi, sehingga masyarakat Indonesia semakin terbiasa dengan transaksi digital," ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (8/9/2023).
Baca Juga
Hal tersebut ditunjukkan dari porsi transaksi digital di BRI yang saat ini sudah mencapai sekitar 98,5 persen. Hanya sebesar 1,5 persen yang masih bertransaksi di outlet konvensional.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) telah menutup 175 kantor atau outlet sejak 2020 hingga pertengahan tahun ini. Tercatat, jumlah outlet BTN pada Juni 2023 mencapai 736 unit.
Direktur Distribution and Funding Bank BTN Jasmin mengatakan sejak pandemi Covid-19, jumlah kantor cabang di BTN memang terus menyusut. Tahun ini saja BTN berencana menutup 7 kantor cabang lagi.
"Ini karena pola transaksi yang sudah berubah. Selama pandemi ada pembatasan sosial dan transaksi banyak beralih ke online," kata Jasmin pada Juni lalu (23/6/2023).
BTN juga gencar merelokasi kantor cabang di wilayah yang tidak produktif. Selain itu, BTN melakukan pemetaan pada kantor cabangnya sesuai dengan potensi wilayah.
Kemudian, kantor cabang difokuskan pada segmentasi pasar yang potensial, seperti untuk meraup pendanaan atau penyaluran kredit baik perumahan serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).