Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisi-kisi Pendorong Pertumbuhan Bisnis Asuransi Umum Sampai 2024

Stabilitas perekonomian yang kuat menjadi kunci perusahaan asuransi umum untuk dapat tumbuh solid hingga tahun depan.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Asuransi Umun Indonesia (AAUI) memproyeksikan industri asuransi umum masih akan bertumbuh sampai 2024. 

Kisi-kisi tersebut didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya stabilnya perekonomian yang menjadi penopang bagi pertumbuhan dunia bisnis dan usaha termasuk asuransi umum.

“Kondisi ekonomi yang makin membaik jadi faktor pendorong proyeksi tersebut,” kata Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023). 

Tidak sampai disitu, Bern mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit baru juga akan mendongkrak industri. Selain itu, peningkatan penjualan kendaraan bermotor dan kondisi properti baik komersial maupun residensial juga akan menjadi faktor penopang. 

Dengan semakin canggihnya teknologi, Bern mengatakan digitalisasi industri asuransi juga mampu meningkatkan kinerja asuransi umum. Faktor lainnya adalah inovasi produk yang telah disesuaikan dengan kondisi dan teknologi. 

Pertumbuhan industri asuransi umum pada semester/2023 positif. Hal tersebut tampak dari pertumbuhan premi dicatat industri asuransi umum yang mencapai Rp48,9 triliun per Juni 2023. 

Perolehan tersebut naik 6,2 persen year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp46,04 triliun. Artinya, premi dicatat meningkat Rp2,87 triliun pada enam bulan pertama 2023. 

Adapun lini bisnis properti menjadi salah satu pendorong premi di asuransi umum dengan pangsa pasar sebesar 25,6 persen pada semester I/2023. Sementara, kendaraan bermotor mencapai 20,1 persen, asuransi kredit 17,2 persen, asuransi kesehatan 8 persen, dan marine cargo sebesar 5,2 persen. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat premi asuransi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh positif sebanyak 6,30 persen yoy menjadi Rp75,02 triliun pada Januari—Juli 2023. 

Secara umum permodalan di industri asuransi juga terjaga dengan baik di mana untuk industri asuransi jiwa dan asuransi umum dengan Risk Based Capital (RBC) masing-masing 460,32 persen dan 311,53 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan regulator yakni 120 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper