Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Pinjol AdaKami Merembet ke Industri, Asosiasi: Ini Ujian Naik Kelas

Asosiasi berharap seiring besaran sorotan publik kepada industri pinjol, prilaku anggotanya juga semakin baik dari tahun ke tahun.
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online (pinjol) di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). - Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mencari informasi tentang pinjaman online (pinjol) di salah satu perkantoran, Jakarta pada Senin (14/8/2023). - Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai bahwa sorotan yang tengah menimpa platform fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menjadi pelajaran bagi industri.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah berharap polemik ini sekaligus menjadi ujian untuk bisa mencapai titik atas yang diraih industri fintech P2P lending.

“Ini ujian buat AdaKami dan industri [P2P] kita, mudah-mudahan ujiannya ini membuat kami naik kelas,” kata pria yang akrab disapa Kus dalam konferensi pers AdaKami di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Kus menuturkan AFPI akan terus meningkatkan tata kelola dari setiap platform anggota asossiasi. Penguatan itu mulai dari sisi risk manajemen yang semakin baik dan berkualitas, sisi credit scoring yang semakin tajam, hingga dalam hal penagihan pinjaman. Kus menyampaikan bahwa AFPI juga akan menegakkan aturan di setiap perusahaan.

“Kami harapkan juga ke depan dengan kasus ini, perilaku dari penyelenggara anggota kami itu semakin baik. Ada banyak pelajaran yang kami hadapi dalam beberapa waktu terakhir,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum AFPI 2023-2026 Entjik S. Djafar ikut prihatin atas kasus yang menimpa AdaKami. Dia menekankan bahwa AFPI dan AdaKami akan menyelesaikan polemik ini yang telah menjadi komitmen dari asosiasi.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr. atau yang akrab disapa Dino itu mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi internal, AdaKami tidak menemukan korban bunuh diri yang diduga merupakan nasabah AdaKami.

“Itu nggak ada [kasus teror DC yang berakhir bunuh diri]. Kami dekati juga yang punya akun ini dan ketemu dengan kuasa hukumnya. Tapi pertemuan dengan kuasa hukumnya, mereka belum berikan data tambahan, tidak ada data KTP, nomor user, dan sebagainya,” ujar Dino.

Adapun saat ini, AdaKami melanjutkan investigasi ke Bareskrim Polri. Dino mengaku bahwa perusahaan sudah dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan atas bergulirnya kasus ini.

“Sampai tiga minggu ini belum ada informasi tambahan dan itu viral ke keluarga saya pribadi. Kita tunggu hasil investigasi polisi ini,” pungkas Dino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper