Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah memasuki tahun ketiga pascamerger dari tiga bank syariah BUMN. Direktur Utama BSI Hery Gunardi pun membeberkan capaian bank pascamerger, termasuk menjadi bank syariah dengan jumlah nasabah terbesar di dunia.
BSI resmi merger dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah pada 2021. Hery menuturkan banyak hal positif yang diraup bank setelah merger itu.
"Sebelum merger, walau banyak bank syariah, tapi tidak ada satu pun yang masuk top ten bank dengan aset terbesar," katanya dalam acara Ngopi BUMN pada Selasa (10/10/2023).
Dia mencatat bahwa pada 2020, Bank Syariah Mandiri masuk urutan 15 bank dengan aset terbesar di Indonesia. Lalu, BRI Syariah dan BNI Syariah masing-masing di urutan 23 dan 24. "Bank syariah tidak kelihatan dan tidak terdengar. Kemudian setelah merger dari sisi aset, kita masuk ke tujuh," ungkap Hery.
Hingga Juni 2023, BSI tercatat menduduki posisi ke tujuh sebagai bank pendulang aset terbesar di Indonesia, dengan raupan aset Rp313,61 triliun, naik 13,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Selain itu, dari sisi pendanaan, BSI masuk jajaran ke enam bank pendulang dana pihak ketiga (DPK) terbesar di Indonesia sebesar Rp236 triliun. Lalu, dari sisi pembiayaan BSI duduk di posisi ke enam dengan raupan Rp222 triliun.
Baca Juga
Laba BSI pun terus merangkak naik pascamerger menjadi Rp2,8 triliun, duduk di posisi ke enam bank dengan raupan cuan terbesar di Indonesia.
Tidak hanya capaian di tingkat nasional, Hery juga membeberkan capaian di tingkat global. "Di dunia, BSI menjadi bank dengan jumlah nasabah terbesar," katanya.
BSI telah meraup 19 juta nasabah, mengalahkan bank syariah lainnya di global seperti Islami Bank Bangladesh serta Alrajhi Bank. "Market cap [kapitalisasi pasar] pun terus bertambah. Ini menbuat kayaan negara juga nambah," ujarnya.
Tercatat, kapitalisasi pasar BRIS sebesar Rp72,19 triliun per 10 Oktober 2023 dan masuk 15 besar bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. "Mimpinya BSI masuk salah satu terbesar dari sisi market cap," katanya.
Meskipun menurutnya proses merger sebenarnya banyak tantangan. "BSI dari tiga bank syariah jadi satu, budaya beda jadi baru," ujar Hery. Dia menuturkan, merger apabila ditangani dengan baik serta didukung pemegang saham hasilnya pun akan baik.