Bisnis.com, MATARAM — Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menyampaikan bahwa perusahaan mengantongi aset senilai Rp50,9 triliun sepanjang 2022.
Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila di hadapan 300 nasabah dalam acara bertajuk Adira Malam Apresiasi Pelanggan Setia 2023 di Mataram, Jumat (13/10/2023).
Made menuturkan bahwa perusahaan yang berdiri sejak 1990 itu awalnya hanya berfokus pada pembiayaan otomotif, mulai dari roda dua. Namun lambat laun, emiten bersandi saham ADMF itu juga membiayai roda empat hingga multi produk.
Secara komposisi pemegang saham, Adira Finance saat ini dimiliki oleh Bank Danamon 92,07%, di mana emiten bersandi saham BDMN itu memiliki aset mencapai Rp198 triliun pada 2022. Sisanya, sebesar 7,93% saham ADMF digenggam oleh publik.
Adapun, Bank Danamon dimiliki oleh MUFG Group dari Jepang, lembaga keuangan nomor enam di dunia yang asetnya mencapai Rp42.056 triliun.
“Kalau dari sudut operasional saat ini Adira Finance punya 464 kantor cabang jaringan bisnis, mempekerjakan sekitar 23.000 karyawan dengan aset Rp51 triliun [Rp50,9 triliun pada 2022],” kata Made dalam acara bertajuk Adira Malam Apresiasi Pelanggan Setia 2023 di Mataram, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga
Di samping itu, Adira Finance juga melayani lebih dari 1,9 juta pelanggan dengan sekitar 50,9 triliun piutang yang dikelola.
Dari sisi peringkat kredit (credit rating), Made menyampaikan bahwa PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan rating idAAA/Stable kepada Adira Finance yang merupakan rating tertinggi di Indonesia. “Jadi artinya kalau berbisnis sama Adira cukup aman,” ungkapnya.
Di sisi lain Fitch memberikan rating BBB/Stable. Ada pula Moody’s yang menyematkan rating Baa1/Stable dan ADMF berada satu tingkat lebih tinggi dari rating Indonesia.
“Yang lebih mencengangkan lagi, rating kami di luar negeri di global adalah Baa1. Itu satu level lebih tinggi dari rating negara kita. Ini karena memang Adira Finance dimiliki oleh lembaga keuangan nomor enam di dunia,” pungkas Made.