Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pertumbuhan nasabah atau pemegang polis asuransi. Pada September 2023, perusahaan mencatatkan pemegang polis mencapai 27,3 juta orang. Angka tersebut lebih banyak 16,6 persen dibandingkan pada September 2022 yakni 23,4 juta orang.
“Nasabah yang dimiliki kami terus bertumbuh, nasabah baru yang masuk dan membeli produk baru dan polis asuransi jiwa BRI Life sekitar 1 sampai 1,5 juta nasabah setiap bulannya,” kata Direktur Operasional BRI Life Yosie William Iroth di Jakarta, Senin (16/10/2023).
Yosie mengatakan jumlah nasabah terus bertumbuh lantaran BRI Life meningkatkan pelayanan dan tranformasi teknologi. Namun demikian, klaim asuransi juga meningkat seiring dengan peningkatan jumlah nasabahnya.
Per September 2023, BRI Life telah membayarkan klaim sebanyak Rp4,1 triliun. Angka tersebut bertumbuh 13,8 persen dibandingkan September 2022 (year-on-year/yoy) yakni Rp 3,6 triliun.
“Rata-rata setiap bulannya 50.000 klaim yang kami bayarkan setiap bulannya, kalau misalnya 9 bulan jadi sekitar 450.000 klaim yang kami bayarnya sebanyak Rp4,1 triliun,” katanya.
Yosie mengklaim bahwa jangka waktu pembayaran klaim perusahaan juga membaik seiring dengan teknologi. Dulu yang waktunya mencapai belasan hari kini hanya tiga hari saja. BRI Life juga telah mendapafkan sertifikat ISO 27001 mendukung keamanan informasi nasabah.
Baca Juga
Pada semester I/2023, BRI Life mencatatkan total pendapatan premi ekuivalen yang disetahunkan atau Annualized Premium Equivalent (APE) Rp1,72 triliun. Angka tersebur meningkat 12 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Sebelumnya, BRI Life mencatat pertumbuhan tersebut lantaran perusahaan melakukan penetrasi di seluruh segmen, sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen.
BRI Life terus fokus untuk menumbuhkan portofolio proteksi dan mengurangi kebergantungan pada produk PAYDI (Produk Asuransi yang Dikaitkan Investasi) mengingat kompleksitas manfaat, potensi mis-selling, dan peraturan yang sangat rigid untuk produk ini.