Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Nol Emisi Karbon, Bank Mandiri (BMRI) Setop Kredit Batu Bara?

Bank Mandiri (BMRI) mendukung transisi menuju nol zero emission, bagaimana nasib kredit sektor batu bara?
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) gencar mendukung transisi menuju Indonesia nol emisi karbon (net zero emission/NZE) Indonesia pada 2060. Di tengah upaya itu, bagaimana nasib penyaluran kredit ke sektor batu bara?

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan pada akhirnya target perseroan adalah berhenti menyalurkan kredit batu bara.

"Namun, sebagai bank BUMN kami juga mendorong agenda prioritas pemerintah, termasuk menjamin ketersediaan energi nasional dengan memberikan pembiayaan pada proyek energi untuk pembangkit listrik," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2023 Bank Mandiri pada Senin (30/10/2023).

Sementara, batu bara memang masih menjadi penggerak energi dunia di tengah upaya peralihan kepada energi hijau. Meski begitu, Bank Mandiri terus memastikan agar proyek yang dibiayai sesuai dengan peta jalan transisi menuju nol emisi karbon.

"Ke PLTU [pembangkit listrik tenaga uap] kami pastikan agar selaras dengan Perpres [Peraturan Presiden] terkait dengan PLTU dari sumber energi terbarukan," ujarnya.

Dengan begitu, penyaluran kredit ke PLTU masih diizinkan asal terintegrasi dengan peningkatan nilai tambah atau proyek strategis nasional.

Adapun, dalam hal menuju nol emisi karbon, Bank Mandiri pun terus mendorong kredit ke energi terbarukan. Total, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp9,5 triliun kepada energi terbarukan per kuartal III/2023.

Secara keseluruhan, penyaluran kredit hijau dari BMRI pada kuartal III/2023 mencapai Rp122 triliun, naik dibandingkan nilai kredit hijau pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp101 triliun. 

“Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan.

Selain dengan penyaluran kredit hijau, dalam mewujudkan komitmen nol emisi karbon, Bank Mandiri juga aktif terlibat di bursa karbon Indonesia (IDX Carbon). Pada perdagangan pertama, BMRI telah membeli 3.000 ton karbon.

Bank Mandiri juga merilis digital carbon tracking yang memungkinkan seluruh stakeholder melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan serta emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper