Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan laba bersih senilai Rp39,1 triliun secara konsolidasi. Laba ini tumbuh 27,4% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Pada kuartal III/2022, Bank Mandiri mencatatkan laba bank senilai Rp30,7 triliun. Adapun, kinerja pada kuartal III/2023 didorong oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri, yaitu sebesar 12,7% yoy menjadi Rp1.316 triliun dan 6,64% yoy menjadi Rp1.452 triliun.
Sebagai informasi, kredit industri perbankan pada September 2023 diketahui tumbuh sebesar 8,96% yoy, sedangkan DPK tumbuh 6,54% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan aset perseroan pun meningkat sebesar 9,11% secara tahunan menjadi Rp2.007 triliun.
"Pada periode yang sama total dana murah sebesar Rp1.070 triliun tumbuh 12,8% yoy dan rasio dana murah 73,7%," ujarnya dalam paparan kinerja Senin (30/10/2023).
Darmawan menambahkan dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. "Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menuturkan kinerja laba bersih bank juga terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 10,8% yoy menjadi Rp24,55 triliun pada kuartal III/2023.
Selain itu, pendapatan non bunga juga naik 4,9% yoy menjadi Rp8,99 triliun hingga September 2023. Sehingga total pendapatan operasional 9,06% yoy menjadi Rp34,19 triliun pada kuartal III/2023.
"Pertumbuhan pendapatan itu melampaui biaya operasional, sehingga gross rasio terjaga positif," kata Sigit.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada kuartal III/2023 ditopang beberapa segmen utama yang tumbuh double digit, yaitu segmen komersial yang tumbuh 18,6% yoy, SME dengan pertumbuhan 11,7% yoy, dan konsumer sebesar 12,1% yoy.
Seiring dengan pertumbuhan kredit tersebut, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Mandiri terkendali pada level 1,49% atau turun 75 bps secara tahunan.
Permodalan Bank Mandiri juga masih solid dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 21,3 persen atau naik 2,38 points secara tahunan.