Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah melepas keseluruhan sahamnya dengan porsi 20 persen di PT AXA Insurance Indonesia yang sebelumnya bernama PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI).
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo pun membeberkan alasannya, di mana keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi perseroan dalam memperkuat fokus bisnis dan mengoptimalkan capital.
“[Adapun] divestasi pada MAGI yang kini bernama PT AXA Insurance Indonesia tidak berpengaruh terhadap laba Bank Mandiri, mengingat kontribusi dari MAGI selama ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap profil atau kinerja Bank Mandiri,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III/2023.
Namun, Sigit menyebut Bank Mandiri akan tetap menjalin kerja sama dengan AXA melalui AXA Mandiri Financial Services atau AMFS yang bergerak di bidang asuransi jiwa, di mana Bank Mandiri akan mengembangkan potensi bisnis ke depan.
Lalu, terkait dengan kontribusi perusahaan anak, Bank Mandiri secara konsolidasi telah membukukan kinerja yang baik, di mana laba bersih tumbuh 31,5% yoy menjadi Rp7,9 triliun pada kuartal III/2023, dengan Rp4,2 triliun merupakan porsi kepemilikan bank mandiri.
“Ke depan kami akan memaksimalkan sinergi dan kolaborasi secara Mandiri Grup untuk menyediakan layanan ekosistem jasa keuangan yang lengkap kepada lebih 30 juta customer based kami,” ucapnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri memang sebelumnya memiliki 138.000 saham yang mewakili 20 persen modal ditempatkan dan disetor di AXA Insurance Indonesia. Kemudian, pada 4 Oktober 2023, secara resmi Bank Mandiri telah mengalihkan seluruh saham miliknya di AXA Insurance.
Pelepasan itu masing-masing sebesar 69.000 saham atau porsi kepemilikan 10 persen di AXA Insurance kepada Anil Panjwani. Lalu, 69.000 saham atau porsi kepemilikan 10 persen kepada Manoj Ramkrashin Tolani. Baik Anil dan Manoj bertindak sebagai para pembeli transaksi.
"Setelah dilakukannya pengalihan Saham tersebut, maka selanjutnya perseroan tidak lagi memiliki saham di AXA Insurance Indonesia," tulis Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha di keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (5/10/2023).
BMRI juga menjelaskan bahwa nilai penjualan saham tidak mencapai 20 persen dari total nilai ekuitas perseroan, sehingga transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17/POJK.04/2020.
Transaksi tersebut juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud POJK No. 42/POJK.04/2020.
Aestika menjelaskan transaksi pelepasan keseluruhan saham di AXA Insurance Indonesia merupakan bagian dari strategi perseroan dalam memperkuat konsolidasi perusahaan anak di Bank Mandiri Group. Dengan begitu, Bank Mandiri juga mengharapkan hasil investasi yang optimal.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga melepas 40 persen kepemilikan saham di Mandiri AXA General Insurance, tepatnya pada Nopember 2018.
"Penting untuk dicatat bahwa transaksi ini juga tidak akan mengakhiri kerja sama bancassurance oleh perseroan dengan AXA Insurance Indonesia," tulis Rudi.
Selain itu, transaksi pelepasan keseluruhan saham tidak memiliki dampak terhadap seluruh kerjasama di antara BMRI dengan AXA Group melalui PT AXA Mandiri Financial Services.