Aksi Tambah Modal
Selain merger dan akuisisi, bank pun ramai menjalankan aksi penambahan modal terutama lewat right issue. PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) misalnya telah menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau right issue sebanyak 9,48 miliar lembar saham pada periode perdagangan awal bulan ini atau 3 November 2023 hingga 9 November 2023.
Melalui right issue itu, pemilik Bank Maspion yakni Kasikorn Bank atau KBank telah ikut ambil bagian dengan membeli 6,41 miliar lembar saham BMAS.
Masing-masing transaksi pengambilan bagian saham right issue oleh KBank itu dilakukan melalui Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd (KVF) 6,23 miliar lembar saham dan PT Kasikorn Vision Financial Indonesia (KVFI) 181,02 juta lembar saham.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) milik taipan Dato Sri Tahir juga akan menggelar aksi right issue sebanyak-banyaknya 26,74 miliar lembar saham. Periode perdagangan right issue tersebut dijadwalkan pada 11 Desember 2023 hingga 15 Desember 2023.
Pemenuhan Aturan Free Float Saham
Akhir tahun ini juga akan diramaikan oleh aksi pemenuhan aturan saham publik atau free float oleh sejumlah bank. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) misalnya akan memenuhi aturan free float saham 7,5% melalui skema private placement.
Baca Juga
Direktur Compliance Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan pihaknya saat ini memang masih dalam proses Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ketiga untuk mendapatkan persetujuan private placement.
"Kita lagi dalam proses. Nah, kan sekarang akan ada lagi RUPSLB ketiga untuk memenuhi kuorum," ujarnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, pada pekan lalu (8/11/2023).
RUPSLB BNGA sendiri telah dilakukan sebanyak dua kali. Namun, keduanya juga belum memenuhi kuorum. Adapun, BNGA berupaya memenuhi aturan free float saham sebab, saat ini saham publik di BNGA baru mencapai 6,89%.
Bank lainnya PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) juga belum mencapai batas minimal saham free float. Direktur Kepatuhan dan Legal Bank BTPN Dini Herdini mengatakan guna memenuhi aturan itu, BTPN akan melepas 2,3% porsi saham ke publik dengan harga yang tergantung pada kondisi pasar.
“Bank BTPN akan senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku dan melakukan free float pada akhir Desember 2023, sesuai dengan batas waktu yang ditentukan regulator,” ujarnya pada Bisnis, bulan lalu (10/10/2023).