Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KoinWorks Beberkan Dampak Pungutan Pajak Pinjol Lender dari Aturan Sri Mulyani

Manajemen KoinWorks mengaku bahwa pengenaan pajak lender berdampak pada pendanaan ke calon peminjam dana (borrower).
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Platform fintech P2P lending PT Sejahtera Lunaria Annua (KoinWorks) mengungkap dampak pengenaan pajak penghasilan (PPh) atas imbal hasil atau bunga para pemberi pinjaman (lender) di platform pinjaman online (pinjol). KoinWorks menilai pengenaan pajak ini menjadi salah satu tantangan bagi pemain. 

Perlu diketahui, aturan pengenaan pajak untuk pinjol tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 69/PMK.03/2022 tentang PPh dan PPN Atas Penyelenggaraan Teknologi Finansial yang berlaku per 1 Mei 2022.

Manajemen KoinWorks mengaku bahwa pengenaan pajak lender berdampak pada pendanaan ke calon peminjam dana (borrower).

“Dari sisi lender, persoalan mengenai regulasi pajak P2P lending yang dikenakan kepada para lender juga berpengaruh terhadap minat mereka untuk melakukan pendanaan, sehingga berdampak pada penyaluran pendanaan kepada calon borrower, khususnya UMKM,” ungkap manajemen KoinWorks kepada Bisnis, Jumat (17/11/2023).

Perlu diketahui, besaran potong pajak atas bunga para lender pinjol terbagi dua. Pertama, PPh 23 untuk wajib pajak dalam negeri (WPDN) dan badan usaha tetap (BUT) sebesar 15% dari jumlah bruto atas bunga.

Kedua, PPh 26 untuk wajib pajak luar negeri (WPLN) selain BUT sebesar 20% dari jumlah bruto atas bunga atau sesuai ketentuan persetujuan penghindaran pajak berganda.

Selain perpajakan, manajemen KoinWorks memandang tantangan lain bagi pemain fintech dalam menyalurkan pendanaan saat ini berkaitan dengan access to data.

“Yang bisa membantu kami melakukan credit assessment terhadap calon borrower,” imbuhnya.

Meski demikian, KoinWorks melihat industri P2P lending masih akan terus menunjukkan potensi dan perkembangan yang positif hingga tahun depan.

Tercatat, pada Oktober 2023, total Asset Under Management (AUM) KoinP2P mencapai lebih dari Rp2,1 triliun. Hal tersebut terjadi karena KoinWorks saat ini menyasar target market yang lebih luas melalui kerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk membentuk suatu ecosystem financing yang lebih inklusif, merata, dan menjangkau lebih banyak lapisan.

Adapun, KoinWorks mencatat perusahaan telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp1,1 triliun untuk periode Oktober dan target Rp1,3 triliun di akhir tahun. Bukan hanya itu, KoinWorks juga optimistis dapat mengantongi laba di akhir tahun.

“Kami optimis adanya peningkatan laba di akhir tahun melalui peningkatan efektivitas kerja dengan penggunaan teknologi yang membantu kami menjalankan bisnis lebih efisien, baik secara operasional maupun finansial perusahaan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper