Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank jumbo atau kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) merupakan deretan bank yang memiliki modal paling besar di Indonesia.
Lalu, bagaimana kemampuan bank-bank tersebut dalam mengolah modalnya menjadi untung?
Terdapat empat bank yang masuk ke dalam kategori KBMI IV atau bank bermodal inti lebih dari Rp70 triliun, yakni BCA, BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
BCA memiliki modal inti Rp227,06 triliun pada kuartal III/2023, naik 11,62% secara tahunan (year on year/yoy). BRI memiliki modal inti Rp280,08 triliun, naik 3,43% yoy.
Bank Mandiri telah meraup modal inti Rp239,4 triliun pada September 2023, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp203,92 triliun.
Kemudian, BNI mencatatkan modal inti Rp140,11 triliun pada kuartal III/2023, naik dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp127,08 triliun.
Baca Juga
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan selain bermodal tebal, bank-bank tersebut mempunyai kepercayaan yang tinggi dari pasar. "Prospeknya bagus karena fundamentalnya kuat serta valuasi yang menarik [undervalued] atau fair valued," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan investor menilai prospek kinerja bank jumbo ini potensial bertumbuh. "Prospek perbankan, terutama KBMI IV potensial karena ada peningkatan kredit demand. KBMI IV rata-rata optimistis akan mencapai pertumbuhan dobel digit," kata Nafan.
Kemampuan Olah Modal
Dengan modal yang tebal dari investor, bank-bank ini pun tercatat mampu mengolahnya menjadi laba jumbo. BRI telah meraup laba bersih yang distribusikan ke pengendali sebesar Rp43,99 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,36% yoy.
Bank jumbo lainnya Bank Mandiri telah membukukan laba bersih Rp39,1 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,4% yoy.
Satu-satunya bank swasta nasional yang masuk kategori KBMI IV yakni BCA juga mencatatkan kinerja moncer labanya. BBCA meraup laba bersih yang distribusikan ke pengendali sebesar Rp36,42 triliun pada kuartal III/2023, naik 25,8% yoy.
BNI juga telah meraup laba bersih konsolidasi Rp15,75 triliun pada kuartal III/2023, naik 15,1% yoy.
Dari keempat bank jumbo itu, BRI menjadi bank pendulang laba tersebar, disusul masing-masing oleh Bank Mandiri, BCA, dan BNI.
Namun, nyatanya bukan BRI yang menjadi bank paling jago mengolah modalnya menjadi laba. Apabila dilihat dari tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE), maka Bank Mandiri mempunyai nilai paling tinggi.
Rasio ini menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. Makin tinggi nilai ROE, maka semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Bank Mandiri mencatatkan ROE di level 26,34% pada September 2023, naik 306 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Posisi kedua sebagai bank dengan nilai ROE tertinggi adalah BCA, yakni 23,53%. Nilai ROE BCA juga naik 288 bps. Posisi ketiga adalah BRI dengan ROE 18,06% pada September 2023, naik dibandingkan ROE pada September 2022 di level 17,58%.
Sementara posisi keempat adalah BNI dengan ROE 17,17% pada September 2023, naik dibandingkan ROE di level 16,56% pada September 2022.