Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Bank Bangkrut, Bagaimana Kinerja Keuangannya?

Terdapat ratusan bank yang bangkrut sejak 2005 hingga saat ini dan hampir seluruhnya BPR. Bagaimana kinerja keuangannya?
Logo BPR/Perbarindo
Logo BPR/Perbarindo

Bisnis.com, JAKARTA -- Terdapat ratusan bank yang bangkrut sejak 2005 hingga saat ini, di mana hampir semuanya merupakan bank perekonomian rakyat (BPR).

Lantas, bagaimana kinerja keuangan BPR sehingga banyak yang bangkrut?

Terbaru BPR Indotama UKM Sulawesi harus dilikuidasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Proses likuidasi dilakukan setelah BPR Indotama UKM Sulawesi dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-79/D.03/2023 bertanggal 15 November 2023 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Indotama UKM Sulawesi.

Dengan bertambahnya satu BPR yang bangkrut, maka, total sejak 2005 atau sejak LPS berdiri, sudah ada 121 BPR yang bangkrut. Sepanjang tahun ini, telah ada tiga bank yang bangkrut, di mana kesemuanya merupakan BPR. 

Seiring dengan bangkrutnya BPR, jumlah BPR di Indonesia pun menyusut 38 bank sehingga pada Agustus 2023 mencapai 1.412 bank berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia dari OJK.

Bagaimana Kinerja Keuangannya?

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih mengatakan BPR Indotama UKM Sulawesi dicabut ijin usahanya oleh OJK dan diresolusi oleh LPS, lantaran berkaitan dengan keputusan pemegang saham.

“Pemegang saham tidak lagi memiliki komitmen untuk menjalankan bisnis BPR, sehingga BPR tidak beroperasi. BPR tidak lagi menghimpun simpanan masyarakat dan tidak menyalurkan kredit,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (21/11/2023).

Tercatat, BPR yang beralamat di Jalan A.P. Pettarani, Ruko Bisnis Center Blok B Nomor 17, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki aset sebesar Rp871juta.

Sebelum BPR Indotama UKM Sulawesi, terdapat PT BPR Bagong Inti Marga atau BPR BIM yang izinnya telah dicabut pada 3 Februari 2023. Saat ditutup, bank ini memiliki 2.907 nasabah dan simpanan senilai Rp13,64 miliar. LPS tercatat sudah mencairkan simpanan nasabah senilai Rp13,14 miliar.

Kemudian, BPR Karya Remaja Indramayu atau BPR KRI dicabut izinnya oleh OJK pada 12 September 2023. BPR KRI memiliki lebih dari 25.176 nasabah dengan total simpanan senilai Rp285 miliar, di mana LPS telah mengganti Rp248 miliar simpanan kepada nsabah.

Adapun, secara keseluruhan BPR di Indonesia mencatatkan penyusutan keuntungan atau labanya 24,27% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,56 triliun pada Agustus 2023.

Rasio profitabilitas bank pun menurun. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun dari 1,77% pada Agustus 2022 menjadi 1,24% pada Agustus 2023. Tintkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BPR juga turun dari 10,72% menjadi 15,18%.

Penyaluran kredit BPR memang naik 9,88% yoy menjadi Rp137,48 triliun pada Agustus 2023. Namun, BPR juga mencatatkan pembengkakan pada rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) dari 7,98% menjadi 10,13%.

Sementara dari sisi pendanaan, BPR meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp134 triliun, naik 9,2%. Modal yang disetor juga naik 7,84% menjadi Rp18,56 triliun. Selain itu, aset BPR naik 7,9% yoy menjadi Rp188,87 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper