Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memproyeksikan laba mencapai Rp55 triliun hingga akhir 2023.
Direktur Utama BRI (BBRI) Sunarso mengatakan optimistisnya ini dilandasi karena dari Sembilan bulan pertama, perseroan telah menghimpun Rp44 triliun,
“Jadi ada sisa tiga bulan, Oktober, November, Desember. Kalau dihitung mudah-mudahan Rp55 triliun tercapai, demikian proyeksi laba 2024 Rp60 triliun atau berapa gitu ya,” ujarnya dalam paparan Public Expose BRI, Kamis (30/11/2023).
Sebagaimana diketahui, BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun pada kuartal III/2023 atau per September 2023. Capaian laba ini naik 12,47% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,31 triliun.
Sunarso sempat menyampaikan di tengah tangangan perekonomian global dan tensi geopolitik saat ini, pihaknya tetap dapat menjaga kinerja keuangan, lantaran terdorong sejumlah faktor.
“Kontributor pertama BRI Group, adalah kemampuan BRI kredit yang tumbuh dobel digit, penghimpunan DPK, dan CASA tumbuh dobel digit diiringi kualias kredit yang baik dan fee based income yang meningkat,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III, Rabu (25/10/2023)
Baca Juga
Bahkan, dirinya optimis bahwa penyaluran kredit akan sesuai dengan proyeksi guidance perseroan yang mentargetkan selama 2023, kredit tumbuh 10%-12%.
Tercatat, laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,86% yoy. Pendapatan ini naik menjadi Rp101,17 triliun pada kuartal III/2023 dibanding sebelumnya yaitu sebesar Rp96,51 triliun pada kuartal III/2022.
BRI juga mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 12,19% yoy menjadi Rp15,56 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, periode yang sama tahun sebelumnya BRI mengemas Rp13,87 triliun.
Tak hanya itu, BRI pun meraih pendapatan lain yang naik 21,49% menjadi Rp19,10 triliun pada September 2023, dari yang sebelumnya Rp15,72 triliun.
Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin kala perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp1.184,68 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,32% yoy dari yang sebelumnya Rp1.054,72. Aset bank milik pemerintah ini pun naik 9,93% persen yoy menjadi Rp1.851,97 triliun dibanding sebelumnya
Adapun, dari sisi pendanaan, BRI tercatat mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.290,29 triliun pada kuartal III/2023, naik 13,21% yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 10,11% persen menjadi Rp821,14 triliun pada kuartal III/2023 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp745,73 triliun pada kuartal III/2022.