Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengatakan persaingan bank digital kian ketat di industri perbankan Tanah Air. Apalagi ditambah dengan bank konvensional yang mulai mengoptimalkan layanan digital.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengungkapkan tantangan bank digital saat ini adalah bagaimana berkompetisi dengan hybrid bank yang punya ekosistem jauh lebih luas, dan kemampuan melayani melalui berbagai channel.
Pasalnya, hampir semua bank sudah aplikasi memiliki mobile banking dan membuka rekening secara online.
“Saya pikir karena pangsa pasar [bank digital] itu tidak bisa seluas bank hybrid, tentunya kemampuan melayani layanan hanya untuk segmen tertentu, biasanya segmen ritel dan menjangkau anak-anak muda,” ujarnya dalam Public Expose BCA, Rabu (29/11/2023).
Oleh karena itu, dia menilai bank digital perlu putar otak untuk bersaing dengan bank yang memiliki banyak channel demi menarik nasabah untuk bertransaksi dan menyalurkan kredit kepada nasabah.
Adapun, BCA memposisikan diri sebagai bank yang menawarkan layanan perbankan yang lengkap, baik melalui cabang maupun digital. Hal ini terlihat dari data bahwa 91% dari transaksi nasabah BCA dilakukan melalui mobile banking.
Baca Juga
Pada saat yang sama, lanjutnya, BCA menyadari bahwa masih ada nasabah yang lebih memilih untuk bertransaksi melalui cabang. Oleh karena itu, BCA tetap mempertahankan jaringan cabang yang luas.
“Bisa ke cabang, bisa melalui mobile banking, kalau customer mau tanya banyak hal bisa melalui Halo BCA tanpa ke cabang,” ujarnya.