Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) terus menggenjot lini bisnis syariah atau unit usaha syariah (UUS) di tengah dorongan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar bank menjalankan spin off atau pemisahan UUS menjadi bank umum syariah (BUS).
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan Maybank Indonesia tetap akan terus menumbuhkan unit syariahnya sesuai dengan proyeksi yang sudah ditetapkan.
"Kalau pada saatnya besaran aset unit syariah sudah memenuhi ketentuan spin off tentunya akan kami patuhi ketentuan yang berlaku," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (8/1/2024).
Mengacu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS), bank yang memiliki UUS dengan share asset lebih dari 50% dan/atau total aset UUS mencapai lebih dari Rp50 triliun wajib untuk melakukan spin off.
Sementara aset UUS Maybank Indonesia mencapai Rp42,1 triliun pada kuartal III/2023, naik 6,15% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Taswin memproyeksikan dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun lagi untuk UUS Maybank mencapai besaran aset yang ditetapkan oleh aturan terkait kewajiban spin off.
Baca Juga
Meski begitu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Maybank Indonesia dalam menjalankan aksi spin off nantinya. Sebab, Maybank Indonesia sudah ancang-ancang kewajiban spin off jauh-jauh hari.
"Sebagian sudah kami siapkan tahun lalu sebagai antisipasi ketentuan spin off di bawah aturan lama yang kemudian berubah pelaksanaan dan tenggat waktunya," kata Taswin.
Seiring dengan adanya ketentuan spin off itu, bisnis syariah Maybank Indonesia pun terus bertumbuh. Porsi aset UUS terhadap aset Maybank Indonesia secara bank only mencapai 26,74%.
Penyaluran pembiayaan syariah di UUS Maybank Indonesia mencapai Rp28,88 triliun naik 3,21% yoy. Adapun, pendanaan di UUS Maybank Indonesia mencapai Rp36,37 triliun, naik 20,51% yoy.
Taswin mengatakan bahwa lini bisnis syariah di Maybank merupakan pemberi solusi bagi nasabahnya yang ingin menggunakan layanan secara syariah. Kontribusi bisnis syariah itu terhadap kinerja perseroan pun cukup memuaskan.
Head of Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari mengatakan bahwa pertumbuhan UUS di Maybank Indonesia terjadi karena perseroan menerapkan prinsip syariah first.
"Ini komitmen kami untuk lebih mengedepankan usaha dan layanan syariah," katanya.
Capaian itu juga didorong oleh implementasi dari strategi full-leveraged model sebagai UUS dengan penggunaan sumber daya dan infrastruktur bank induk secara efisien dalam melakukan penetrasi pasar.
Adapun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK memang mendorong agar bank syariah berkonsolidasi salah satunya melalui langkah spin off.
"Spin off itu pasti bakal ada yang terjadi [pada 2024]. Saya sudah jajaki, sambutan dari bank di luar dugaan saya," ujarnya.
Spin off didorong OJK agar pangsa pasar syariah makin besar. "Kita akan dorong terus, karena pertumbuhan bank syariah seret banget, hanya kuasai porsi 7% saja," kata Dian.