Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan BI: Permintaan Kredit Korporasi Naik, untuk Operasional dan Bayar Utang

BI melaporkan peningkatan kebutuhan kredit korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo.
Ilustrasi kredit korporasi. Dok Freepik
Ilustrasi kredit korporasi. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan pembiayaan atau kredit korporasi pada akhir tahun lalu atau Desember 2023 mulai moncer. Daya tarik untuk kredit bank dari korporasi pun meningkat.

Mengacu Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Desember 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 18,4% pada Desember 2023 meningkat dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya 14,9%.

"Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, serta sektor reparasi mobil dan motor," tulis BI dalam laporannya pada Jumat (19/1/2024).

Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo.

Adapun, pada periode tersebut, pemenuhan kebutuhan pembiayaan korporasi yang bersumber dari pinjaman bank meningkat. Sebanyak 7,6% responden survei BI memenuhi kebutuhan pembiayaannya melalui pinjaman bank, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 4,6%.

Namun, paling banyak korporasi memenuhi kebutuhan pembiayaannya melalui dana sendiri atau laba ditahan, yakni 68,1%.

BI juga memperkirakan kebutuhan pembiayaan korporasi pada tiga bulan yang akan datang atau sampai Maret 2024 tetap kuat dengan SBT 22,1%.

Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi itu diperkirakan terjadi pada industri pengolahan. Sementara, pertumbuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional.

Responden menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan dana dalam tiga bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi dari dana sendiri, yakni 76,3%. Adapun, 16% responden memenuhi kebutuhan pembiayaan melalui pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri.

Sebelumnya, BI melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 mencapai dobel digit, yakni 10,38% secara tahunan (year on year/yoy). 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan itu sesuai dengan prakiraan BI di level 9% - 11% pada 2023. "Kredit perbankan pada 2023 tetap baik sehingga mendukung ekonomi," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (17/1/2024).

Pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 ditopang oleh sisi permintaan yang positif di sektor korporasi dan rumah tangga.

Dari sisi penggunaannya, kredit bank ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tumbuh 12,26% dan 10,05%.

Secara sektoral lapangan usaha, kredit ditopang kinerja sektor pengangkutan jasa, sosial perdagangan, listrik, gas, dan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper