Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BCA 2023 Rp48,6 Triliun, Simak Historis Tebaran Dividen 5 Tahun Terakhir

BCA (BBCA) rajin memberikan dividen kepada pemegang saham. Berikut rangkuman tebaran dividen BCA dalam 5 tahun terakhir.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Kinerja BCA sepanjang 2023

Kenaikan laba BBCA tahun ini ditopang pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5% YoY menjadi Rp75,4 triliun di sepanjang 2023.

Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp23,9 triliun, sehingga total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp99,3 triliun atau naik 14,4% YoY. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun di sepanjang 2023.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja perseroan terjaga meski di tengah tekanan inflasi global dan sensi geopolitik yang memanas. 

“Hal ini juga terdorong dengan adanya penyelenggaraan event, 2 kali BCA expo,” ujarnya dalam Paparan Kinerja 2023, Kamis (25/1/2024).

Seiring dengan pertumbuhan laba, secara total, kredit BCA naik 13,9% YoY menjadi Rp810,4 triliun, pertumbuhan ini mengerek kenaikan total aset BCA sebesar 7,1% YoY menjadi Rp1.408 triliun

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9% per akhir 2023, dibandingkan 10,4% pada 2022 lalu. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) terjaga di angka 1,9% pada 2023.

Adapun, dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0% YoY mencapai Rp1.102 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80% dari total DPK. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sekalipun dijegal oleh penerapan pengetatan moneter dari Bank Indonesia, akan tetapi kebijakan tersebut nyatanya selurus dan sebanding dengan kinerja stabilitas perekonomian domestik. Sehingga, kinerja pertumbuhan kredit bisa berjalan progresif. 

Lebih lanjut, kata Nafan, perbankan juga makin optimistis dalam melanjutkan kinerja positifnya pada 2024, Hal ini lantaran kredit konsumer bakal terus bertumbuh. 

“Kita juga akan menyambut soft landing policy yang diterapkan BI dalam hal ini pivot policy, dari yang awalnya pengetatan moneter menjadi pelonggaran moneter,” ucapnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper