Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Cap BSI (BRIS) Tembus Rp100 Triliun, Kini Peringkat 11 Global

Kapitalisasi pasar BSI (BRIS) tembus Rp100 triliun yang mendorong bank naik peringkat ke posisi 11 dari sebelumnya ranking 13 di perbankan syariah global.
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021).  Bisnis/Arief Hermawan P
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membukukan kinerja yang moncer sepanjang 2023. Tercermin, laba bersih perseroan mencapai Rp5,7 triliun sepanjang 2023, tumbuh 33,8% secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Keuangan BSI Ade Cahyo Nugroho menyebut seiring dengan tren yang positif atas kinerja perseroan secara fundamental, nyatanya juga berdampak pada harga saham BRIS. 

“Tahun lalu BSI jadi top gainers hampir 34%. Jadi, kalau investasi [di BSI] tanggal 1 Januari 2023 sebesar Rp100, maka akhir tahun berkembang menjadi Rp134,” ujarnya dalam Paparan Kinerja BSI 2023, Kamis (1/2/2024). 

Bahkan, dirinya menyebut seiring dengan market yang positif, harga saham BSI pun menyentuh angka tertinggi dalam waktu dua tahun terakhir.

Sebelumnya, diketahui kapitalisasi pasar (market cap) BRIS menembus Rp100 triliun, yang mendorong bank bersandi saham BRIS naik peringkat ke posisi 11 dari sebelumnya ranking 13 di perbankan syariah global. 

Pencapaian kapitalisasi pasar tersebut terjadi pada penutupan perdagangan bursa Selasa (30/1). Di mana harga saham BRIS ditutup positif 1,87% ke level Rp2.180. 

Terkait hal tersebut Group Head Investor Relations BSI Rizky Budinanda menyatakan saham BRIS memang sedang mengalami tren positif sejak penghujung 2023 hingga Januari 2024, setelah sempat sideways di pertengahan tahun.

“Pergerakan saham BRIS pada perdagangan Selasa (30/1) sejalan dengan pergerakan pasar di mana IHSG ditutup positif ke level 7.192,22 atau terapresiasi 0,49%,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Pencapaian itu pun semakin mendekatkan BSI pada salah satu aspirasi besarnya, yaitu menjadi Top 10 Global Islamic Bank. Sebagai gambaran, pada akhir 2022 market cap BSI baru mencapai Rp59,51 triliun. Adapun pada Desember 2023 naik menjadi Rp80,26 triliun. 

Adapun, pergerakan saham BRIS menunjukkan tren positif sejak penghujung November 2023 sejalan juga dengan tren IHSG yang menghijau. Pada rentang November 2023 hingga Januari 2024 harga terendah saham BRIS berada di level Rp1.455 dan harga tertinggi di level Rp2.180. 

Rizky menuturkan kenaikan harga saham ini juga seiring makin kuatnya kinerja perseroan secara fundamental. Di sisi lain, kinerja tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya kepercayaan investor. 

“Pada akhir 2023 jumlah investor institusi di BSI naik menjadi sekitar 70% dibanding sekitar 60% pada akhir 2022. BSI tidak hanya menarik bagi investor domestik tapi juga asing,” katanya.

Dari catatan pihaknya, dalam beberapa waktu terakhir investor asing cukup aktif mengoleksi saham BRIS. Pada sesi perdagangan Selasa (30/1), net buy investor asing terhadap saham BRIS mencapai sebesar Rp36,27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper