Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa pelat merah PT BNI Life Insurance (BNI Life) membukukan premi sebesar Rp5,4 triliun.
Angka tersebut meningkat 7,6% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada 2022 karena kenaikan premi dari channel employee benefits. Angkanya naik naik menjadi Rp1,8 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp1,2 triliun pada 2022.
Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan premi tradisional mendominasi keseluruhan pendapatan premi perseroan dengan kontribusi Rp4 triliun sepanjang 2023.
“Premi tradisional mendominasi premi asuransi BNI Life dengan pencapaian Rp4 triliun pada 2023. Kontribusi premi tradisional pada 2023 sebesar 73,5% dan kontribusi premi unit link sebesar 26,5% dari total premi BNI Life,” kata Eben saat dihubungi Bisnis, Senin (12/2/2024).
Meskipun kontribusinya hanya Rp1,4 triliun, penjualan unit link BNI Life sepanjang 2023 meningkat 9,4% dibandingkan pencapaian pada 2022 yakni Rp1,3 triliun.
Untuk tahun ini, BNI Life menargetkan pendapatan premi unit link mencapai Rp1,49 triliun, di mana tumbuh 4,4% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan pencapaian pada 2023.
Baca Juga
Untuk mencapai target tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan di antaranya melakukan perubahana pada produk untuk penyesuaian terhadap regulasi terbaru dan segmentasi nasabah keluarga muda.
Pasalnya, lanjut Eben, produk unit link cenderung menarik bagi mereka yang ingin menggabungkan asuransi jiwa dengan komponen investasi dengan harapan pertumbuhan nilai investasinya.