Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Inflow Modal Asing ke Pasar Keuangan RI Rp1,01 Triliun Pekan Ini

Pada pekan keempat Februari 2024 terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp1,01 triliun ke pasar keuangan Indonesia.
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp1,01 triliun pada pekan keempat Februari 2024.

“Berdasarkan data transaksi 19–22 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,01 triliun,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resminya, Sabtu (24/2/2024).

Erwin menjelaskan jumlah tersebut terdiri atas aliran modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,19 triliun, sementara tercatat beli neto di pasar saham sebesar Rp2,08 triliun.

Selain itu, pada periode yang sama, BI juga mencatat terjadi jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp2,08 triliun.

Adapun sepanjang 2024 atau berdasarkan data setelmen hingga 22 Februari 2024, Erwin menyampaikan bahwa nonresiden jual neto Rp5,87 triliun di pasar SBN, beli neto Rp23,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp25,30 triliun di SRBI.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 22 Februari 2024 sebesar 67,59 bps, turun dibandingkan 16 Februari 2024 sebesar 69,57 bps.

Tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Jumat pagi (23/2) turun ke level 6,54%, dari 6,57% pada hari sebelumnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (23/2) dibuka melemah pada  level (bid) Rp15.595 per dolar AS, dari Kamis (22/2) pada level (bid) Rp15.585 per dolar AS.

Dengan perkembangan ini, Erwin menyampaikan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper