Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai.
Nilai dividen tunai itu terdiri dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12,67 triliun yang telah dibagikan BRI kepada pemegang saham pada awal tahun ini. Kemudian sisanya akan dibagikan BRI sebanyak Rp35,43 triliun.
Adapun, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar. Sebanyak Rp84 per saham telah ditebar dalam tebaran dividen interim. Lalu, sisanya menjadi Rp235 per saham.
"Atas pencapaian kinerja, dalam RUPST telah menyetujui penggunaan laba pengkonsolidasian yang diatribusikan pemilik 80% sebagai dividen atau sekurang Rp48,1 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers pada Jumat (1/3/2024).
Apabila dibandingkan dengan tebaran dividen pada tahun sebelumnya, maka nilai dividen BRI itu naik 10,57% secara tahunan (year on year/yoy). BRI pada tahun lalu membagikan dividen tunai senilai Rp43,5 triliun, mencapai 85% dari total laba bersih 2022.
Dari tebaran dividen itu, pemerintah sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi 53,18% akan mendapatkan Rp25,71 triliun. Lalu, publik akan mendapatkan dividen Rp22,39 triliun.
Baca Juga
BRI mencatatkan tebaran dividen dengan rasio tinggi mengacu capaian laba bersih jumbo pada tahun buku 2023. Tercatat, BRI telah meraih laba bersih konsolidasi Rp60,43 triliun sepanjang 2023. Capaian laba ini melonjak 17,55% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,41 triliun.
Untuk bank only, laba BRI mencapai Rp53,15 triliun, naik 11,12% yoy dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp47,83 triliun.
Laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 8,5% yoy.
Pendapatan ini naik menjadi Rp135,18 triliun per akhir Desember 2023, dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebesar Rp124,6 triliun pada 2022.
BRI juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 10,34% yoy menjadi Rp20,74 triliun sepanjang 2023. Sebagai perbandingan, periode yang sama tahun sebelumnya BRI mengemas Rp18,79 triliun.
Tak hanya itu, BRI pun meraih pendapatan lain yang naik 16,48% menjadi Rp28,94 triliun sepanjang 2023, dari yang sebelumnya Rp24,84 triliun.