Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada hari ini, Senin, 4 Maret 2024 bakal melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pukul 14.00 WIB. Berikut 6 agenda RUPST BNI 2024 dan riwayat pembagian dividen BNI.
Melansir dari situs resmi perusahaan, RUPST akan diadakan di Ballroom Menara BNI Lt. 6 Jl. Pejompongan Raya No. 7 Bendungan Hilir Jakarta Pusat pukul 14.00 WIB.
“Tanggal daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST atau recording date telah berakhir pada 6 Februari 2024,” tulis manajemen BNI.
“Pemegang Saham yang berhak hadir/diwakili dan memberikan suara dalam Rapat tersebut adalah Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau Pemegang Saham dalam rekening efek di KSEI pada hari Selasa, 6 Februari 2024 sampai dengan pukul 16.00 WIB,” tulis manajemen perseroan
Berikut, enam mata acara yang akan dibahas dalam RUPST BNI 2024:
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2023, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2023
2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2023.
Baca Juga
3. Penetapan Remunerasi (Gaji/Honorarium, Fasilitas, dan Tunjangan) Tahun 2024 serta Tantiem Tahun Buku 2023 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
4. Penetapan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk Tahun Buku 2024.
5. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
6. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Historis Dividen BNI
Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom sebelumnya menyampaikan bahwa pada tahun ini, BNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya.
“Tingginya rasio kecukupan permodalan juga memberikan BNI kemampuan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI Group, serta ruang untuk pembagian dividen yang atraktif,” katanya beberapa waktu lalu.
Adapun, secara konsolidasi BNI mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun atau naik 14,2% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun sepanjang 2022.
Sementara itu, riset Ciptadana Sekuritas menyebutkan BNI membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi yaitu sebesar 50% dibandingkan dividend payout ratio historisnya sebesar 20%-30%. Hal ini dimungkinkan karena (capital adequacy ratio/CAR) berada pada level yang sehat yaitu 19% pada kuartal II/2023.
Tim Mirae Asset Sekuritas juga menyebut terlepas dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pembagian dividen, maka estimasi imbal hasil dari bank tersebut nantinya berangkat dari rasio kecukupan modal di atas 20% dan prinsip perbankan yang terus memperhatikan kehati-hatian dengan likuiditas dan pencadangan yang memadai.
"Berdasarkan estimasi konsensus pendapatan, BBNI mungkin menawarkan yield 5,9%," tulis Analis Handiman Soetoyo dan Abyan Yuntoharjo dalam risetnya yang dikutip Bisnis, Senin (4/3/2024).
Dalam catatan Bisnis, BNI memberikan dividen rutin 25% dalam 5 tahun terakhir. Terjadi anomali pada tahun lalu, saat rekor baru laba tercapai perusahaan memberikan dividen sebesar 40%.
Besaran dividen 2022 yang dibagikan pada 2023 ini berbanding dengan rasio tahun sebelumnya sebesar 24%. Artinya, dengan rentang ini, dividen BNI berkisar Rp5 triliun sampai dengan Rp8,3 triliun.
Berikut ini rasio tebaran dividen BNI dalam lima tahun terakhir (dalam %):
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
2022 |
25 |
25 |
25 |
24 |
40 |