Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menargetkan pembiayaan yang disalurkan perusahaan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat tumbuh dua digit pada tahun ini.
Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan UMKM Adira Finance tumbuh 23% pada 2023. Nilainya naik dari Rp8,2 triliun pada 2022 menjadi Rp10,1 triliun pada tahun lalu.
“Kami ingin melanjutkan momentum pertumbuhan double digit di tahun 2024 ini. Kisarannya pertumbuhannya sekitar 12–14%,” kata Gani kepada Bisnis, Selasa (12/3/2024).
Sebelumnya, regulator dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024–2028, disebutkan bahwa industri perusahaan pembiayaan diharapkan dapat berkontribusi lebih besar, salah satunya untuk mendukung sektor produktif dan UMKM.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat UMKM merupakan pasar yang potensial untuk dimanfaatkan karena masih besarnya kebutuhan pendanaan di segmen ini.
Terlebih, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2022.
Baca Juga
Berdasarkan data OJK, pembiayaan terhadap sektor UMKM cenderung meningkat sepanjang periode 2018–2023, namun porsinya terhadap total pembiayaan masih relatif rendah, yakni mencapai 35,26% pada Desember 2023.
OJK telah menargetkan pangsa pembiayaan sektor produktif dapat mencapai 44%—45% pada 2024–2025. Berlanjut menjadi 46%—48% pada 2026–2027, dan menjadi 49%—51% pada 2028.