Bisnis.com, JAKARTA — Platform e-wallet sekaligus digital payment AstraPay memproyeksikan nilai transaksi akan meningkat cukup pesat dengan menargetkan nilai transaksi mencapai Rp5 triliun pada bulan Ramadan.
Chief Executive Officer AstraPay Rina Apriana mengatakan tingginya nilai transaksi tersebut didorong faktor tren dari Ramadan itu sendiri. Menurutnya pada bulan Ramadan, transaksi belanja menggunakan QRIS AstraPay meningkat.
“Kebutuhan masyarakat untuk berbuka dan sahur seperti berbelanja di Sayurbox atau Segari, kebiasaan untuk mengirim hampers ke sesama yang bisa menggunakan Paxel, hingga kebutuhan untuk melakukan transaksi tagihan isi ulang seperti beli pulsa, bayar gas, bayar listrik dan sebagainya. Tentunya semua tersebut dapat didukung oleh AstraPay dalam transaksinya,” tutur Reny saat dihubungi Bisnis, Kamis (14/3/2024).
Pada Ramadan tahun lalu, Reny mengungkap AstraPay juga mengalami peningkatan transaksi QRIS dan tagihan isi ulang seperti pembelian pulsa, tagihan listrik hingga 160% dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Di bawah naungan Astra Group, Reny juga meyakini transaksi di bidang otomotif akan turut meningkat. Terlebih banyak masyarakat yang pergi ke bengkel-bengkel untuk mengecek kendaraannya.
Pasalnya untuk mendorong transaksi di pasar captive, Reny mengatakan AstraPay juga melakukan kerjasama dengan partner-partner yang berada di dalam ekosistem Astra seperti bergabung dalam Astra Siaga Lebaran, Mudik Bareng Honda, serta bengkel-bengkel Astra yakni Astra Honda Authorized Service Station (AHASS), Shop&Drive, Toyota Sales Operation (TSO), dan Daihatsu Sales Operation (DSO) dalam menghadirkan promo-promo menarik.
Baca Juga
Tidak hanya itu, AstraPay juga tetap bekerja sama dengan partner di luar dari ekosistem Astra seperti Sayurbox, Paxel, transportasi umum yang ada di luar Jakarta hingga Halodoc.