Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan financial technology (fintech) yang menawarkan fitur beli sekarang bayar nanti alias paylater menyusun strategi untuk menjaga level kredit macet. Intip strategi AstraPay hingga Kredivo.
Chief Executive Officer AstraPay Rina Apriana mengatakan salah satu caranya adalah dengan menerapkan Know Your Customer (KYC). AstraPay memberikan nasabah akses ke layanan paylater apabila mereka sudah lama menggunakan aplikasinya.
“Kami punya paylater tapi didukung oleh lembaga keuangan jadi bukan AstraPay yang melakukan. Namun tentu saja AstraPay berkontribusi dalam proses pemilihan [nasabah] untuk menjaga kualitas, jadi misal gini tiba-tiba customer yang baru satu hari bersama kami langsung dikasih paylater. Enggak seperti itu,” tutur Rina saat ditemui di Menara Astra, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu (7/9/2023).
Rina mengatakan apabila nasabah sudah menggunakan aplikasi AstraPay selama enam bulan dan memilili riwayat transaksi yang baik maka ada kemungkinan mendapatkan akses paylater. Dia mengatakan bahwa untuk paylater pihaknya pun memberikan tawaran terlebih dahulu kepada nasabah yang pantas mendapatkannya.
“Nanti terserah customer mau ambil atau tidak, dengan demikian kualitas [paylater] terjaga karena yang kita berikan adalah customer yang terpilih,” kata Rina.
Adapun AstraPay bekerjasama dengan PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) atau Maucash untuk layanan paylater. AWDA telah terdaftar dan berizin dengan Surat Keputusan OJK No. KEP-84/D.05/2019 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi PT Astra Welab Digital Arta tertanggal 30 September 2019.
Baca Juga
Di sisi lain, SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan paylater terus bertumbuh menjadi pilihan metode pembayaran bagi masyarakat.
Menurutnya tren pengunaan paylater pun semakin masif tidak hanya terbatas pada kebutuhan non primer, namun juga untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
“Hingga saat ini berkembang untuk pemenuhan kebutuhan bulanan rutin seperti membayar listrik, air dan lainnya. Selain memiliki keunggulan tidak memiliki biaya tahunan, paylater juga unggul dalam hal kepraktisan bertransaksi, memiliki banyak promo, dan dapat digunakan di beragam e-commerce serta merchant ritel yang menambah poin fleksibilitas dan keterjangkauan bagi pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan,” kata Indina dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (10/9/2023).
Dia mengatakan untuk menjaga level kredit bermasalah, Kredivo memiliki inovasi sistem penilaian skor kredit yang mampu menganalisis kelayakan kredit calon pengguna secara real-time dan terintegrasi dengan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan).
Adapun teknologi AI yang terintergrasi mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, akurat, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data, serta mampu memprediksi kemungkinan adanya kredit macet sejak proses pendaftaran sehingga matrik resiko bisa terjaga.
Selain itu, Kredivo juga rutin mengirimkan pengingat kepada pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan dan dapat membantu pengguna menghindari keterlambatan pembayaran. Hingga kini, Kredivo telah memfasilitasi sekitar 9 juta pengguna.
“Pada prinsipnya, pengembangan teknologi penilaian skor kredit melalui inovasi yang dilakukan oleh Kredivo bertujuan untuk menjembatani credit gap di Indonesia, terlebih mengingat lebih dari separuh populasi di Indonesia tergolong underbanked, yaitu memiliki keterbatasan mengakses layanan keuangan,” katanya.
Menurut dia, layanan fintech paylater sebagai akses kredit pertama dapat menjadi cara bagi masyarakat yang belum terjangkau produk keuangan untuk dapat membangun riwayat kredit yang baik.
Meski demikian, lanjut dia, dibutuhkan pengelolaan cicilan dan tanggung jawab yang baik dari setiap pengguna agar riwayat kredit tersebut dapat menjadi batu loncatan yang membantu mendapatkan akses layanan keuangan konvensional lainnya seperti kredit kendaraan maupun KPR yang nominalnya lebih besar.
“Penggunaan paylater seperti dari Kredivo akan berdampak positif atau negatif terhadap skor kredit seseorang karena riwayat pembayaran terkoneksi dengan SLIK,” katanya.
Oleh karena itu, Kredivo juga terus mengimbau masyarakat di berbagai kanal edukasi untuk menerapkan prinsip responsible borrowing, yaitu menggunakan fasilitas pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab, termasuk mengetahui hak dan kewajiban pengguna serta membayar cicilan tepat waktu.