Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Syariah (BTPS) Tebar THR Dividen Rp540,4 Miliar atau Rp70,15 per Saham

BTPN Syariah (BTPS) memutuskan untuk menebar dividen senilai Rp540,4 miliar atau Rp70,15 per saham.
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA – PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) akan menebar dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp540,4 miliar atau Rp70,15 per saham.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BTPN Syariah yang digelar pada 20 Maret 2024 pukul 10.00 WIB di Menara BTPN telah memutuskan untuk pemanfaatan laba bersih BTPN Syariah tahun buku 2023 sebesar Rp1,08 triliun, sebagiannya untuk dividen.

Sebanyak 50% laba bersih atau Rp540,4 miliar akan digunakan sebagai dividen kepada pemegang saham. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh Direktur BTPN Syariah Fachmi Achmad.

Adapun, berdasarkan jumlah saham beredar BTPS sebanyak 7,7 miliar lembar, maka dividen per saham yang akan ditebar BTPS mencapai Rp70,15 per saham.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan merangkap Corporate Secretary Perusahaan BTPN Syariah Arief Ismail menyatakan pembagian dividen dilakukan sebagai bentuk komitmen perseroan terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya investor.

"Sebagai wujud komitmen kepada investor, Bank membagikan dividen sebesar Rp 70,15 per lembar saham. Bank juga senantiasa loyal memberdayakan masyarakat inklusi di berbagai pelosok Indonesia demi memberikan kesempatan tumbuh bersama dan membuat segmen ultra mikro memiliki hidup yang lebih berarti,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/3/2024).

Apabila dibandingkan dengan tebaran dividen tahun lalu, maka dividend payout ratio (DPR) BTPS meningkat. Pada tahun lalu, BTPS menetapkan DPR sebesar 40% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022. Tahun ini, DPR BTPS menjadi 50%.

Namun, nilai tebaran dividen BTPS tahun ini susut, dari dividen Rp712,5 miliar atau Rp92,5 per lembar pada tahun lalu, menjadi Rp540 miliar atau Rp70,15 per lembar tahun ini.

Penyusutan tebaran dividen itu terjadi seiring dengan penurunan kinerja laba bersih pada tahun buku 2023. BTPN Syariah telah membukukan laba bersih Rp1,08 triliun sepanjang 2023, turun 39,46% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada 2022 sebesar Rp1,78 triliun.

Berdasarkan laporan keuangannya, BTPS sebenarnya mencatatkan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 4,58% yoy menjadi Rp5,25 triliun pada 2023.

Namun, beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) membengkak dari Rp945,05 miliar pada 2022 menjadi Rp1,89 triliun pada 2023. Beban operasional lainnya juga membengkak dari Rp2,74 triliun menjadi Rp3,88 triliun.

Alhasil, laba operasional BTPS berkurang dari Rp2,28 triliun pada 2022 menjadi Rp1,37 triliun pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper