Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AJB Bumiputera 1912 Lanjut Bayar Klaim Polis Rp177 Miliar

AJB Bumiputera 1912 Bumiputera 1912 menegaskan pembayaran klaim kepada pemegang polis tetap berlanjut dan dilakukan setiap pekan.
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA  — Perusahaan asuransi berbentuk mutual, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyampaikan bahwa pembayaran klaim kepada pemegang polis masih tetap berlanjut dan dilakukan setiap pekan.

Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Hery Darmawansyah menyampaikan bahwa pembayaran klaim perusahaan asuransi berbentuk mutual itu kini memprioritaskan penyelesaian klaim nominal Rp5 juta.

Hery menyampaikan bahwa pembayaran klaim yang sudah setuju dengan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) sebesar Rp177 miliar dengan 59.962 pemegang polis per 22 Maret 2024.

“Jumlah tersebut terus bertambah karena pembayaran dilakukan setiap minggu,” ujar Hery kepada Bisnis, Selasa (26/3/2024).

Di sisi lain, Hery mengungkapkan bahwa optimalisasi aset AJB Bumiputera 1912 terus berproses.

Sayangnya, perusahaan yang berdiri sejak 1912 itu tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait jenis aset yang tengah dalam masa penawaran.

“Prosesnya ada yang dalam penawaran dan ada yang sudah hampir final, kami info setelah final,” ungkapnya.

Perlu diketahui, AJB Bumiputera 1912 melakukan perubahan atau revisi atas Rencana Penyehatan Keuangan (RPK), salah satunya dengan optimalisasi aset properti menjadi asset liquid, penyelesaian outstanding klaim, dan efisiensi operasional.

Selain itu, AJB Bumiputera 1912 juga melakukan perubahan strategi penjualan produk baru 2024.

Hery menuturkan bahwa perubahan yang dilakukan adalah rencana penerimaan premi income dan optimalisasi aset untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis.

Adapun, untuk optimalisasi aset, skema yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 adalah dengan melakukan penjualan aset yang tidak produktif menjadi liquid asset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper