Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tok! Maybank Indonesia (BNII) Bagi THR Dividen Rp785 Miliar

Bank Maybank Indonesia (BNII) akan membagikan dividen sebesar Rp785 miliar kepada pemegang saham.
Karyawan melayani nasabah disalah satu kantor cabang PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah disalah satu kantor cabang PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) akan membagikan dividen sebesar Rp785 miliar kepada pemegang saham, atau 45% dari laba bersih tahun buku 2023.

Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Maybank Indonesia pada hari ini, Senin (1/4/2024). Di antara mata acaranya adalah pembahasan terkait penggunaan laba bersih.

Adapun, Maybank Indonesia telah berhasil meraup laba bersih sebesar Rp1,74 triliun pada 2023. Sebanyak 45% dari laba bersih dimanfaatkan untuk dividen.

Lalu, sisanya yakni sebesar 55% atau setara dengan Rp959 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.

Untuk dividen, berdasarkan jumlah saham beredar 76,21 miliar lembar, maka nilai dividen per saham yang akan dibagikan Maybank Indonesia mencapai Rp10,29 per lembar.

Apabila dibandingkan dengan tebaran dividen tahun lalu, nilai dividen yang ditebar Maybank Indonesia kali ini mengalami kenaikan.

Maybank Indonesia telah menetapkan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar Rp588,42 miliar atau sebesar 40% dari total laba bersih perseroan. Tebaran dividen itu dibagikan atas raupan laba bersih sebesar Rp1,53 triliun sepanjang 2022.

Kenaikan tebaran dividen ini seiring juga dengan pertumbuhan kinerja bisnis. Emiten bank berkode BNII ini telah meraup laba bersih Rp1,74 triliun pada 2023. Jumlah laba ini tercatat naik 18,5% dari periode 2022 sebesar Rp1,47 triliun. 

Sementara itu, laba sebelum pajak (PBT) mencapai Rp2,35 triliun, naik 15,4% dari Rp2,04 triliun pada periode sebelumnya. 

Kenaikan laba ini ditopang kenaikan kredit yang disalurkan menjadi Rp116 triliun, tumbuh 7,6% dari Rp107,82 triliun tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) pun naik 3,7% didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik. 

Pendapatan berbasis komisi atau fee based income BNIi juga naik 15,6% menjadi Rp2,03 triliun dari Rp1,76 triliun tahun sebelumnya sehubungan dengan pendapatan fee transaksi global markets (GM) yang tumbuh 33,6% menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper