Bisnis.com, JAKARTA -- PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI), bank digital besutan PT Finacel Teknologi Indonesia atau Kredivo Group, mencatatkan laba bersih Rp132,57 miliar pada 2023, naik 77,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp74,81 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bank terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang melesat tiga kali lipat atau naik 205,89% menjadi Rp429,28 miliar pada 2023.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Krom Bank pun menebal 811 basis poin (bps) dari 5,47% pada 2022 menjadi 13,58% pada 2024.
Sementara itu, rasio profitabilitas Krom Bank pada 2023 meningkat. Tercatat, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik dari 3,34% pada 2022 menjadi 5,12% pada 2023. Semakin naik ROA, maka semakin membaik kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik dari 3,42% pada 2022 menjadi 4,24% pada 2023. Apabila ROE bank naik, maka semakin membaik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Dari sisi intermediasi, Krom Bank telah agresif menyalurkan kredit. Tercatat, penyaluran kredit bank digital ini mencapai Rp1,83 triliun pada 2023, melesat dua kali lipat atau 121,52% yoy. Total aset pun naik 9,8% yoy menjadi Rp3,63 triliun per 2023
Baca Juga
Akan tetapi, kualitas aset bank memburuk. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) Krom Bank naik dari 1,84% pada 2022 menjadi 4,23% pada 2023. Meski demikian, NPL nett masih bisa susut dari 1,23% menjadi 1,16%.
Dari sisi pendanaan, Krom Bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp347,56 miliar pada 2023, naik 48,97% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 79,04% yoy menjadi Rp49,1 miliar.
Meski demikian, DPK yang diraup Krom Bank masih belum mampu menopang penyaluran kredit. Alhasil Krom Bank mencatatkan rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) pada 2023 di level 527,91%, melesat dibandingkan tahun sebelumnya di level 355%.
LDR sendiri menunjukkan kondisi atau tingkat likuiditas suatu bank. Semakin tinggi LDR bank, maka semakin ketat likuditasnya. Sebaliknya, semakin kecil LDR, maka semakin longgar likuiditas bank.