Bisnis.com, JAKARTA— PT Reasuransi Indonesia Utama (persero) atau Indonesia Re mendorong keterbukaan informasi publik melalui pengembangan Mobile Apps PPID. Langkah keterbukaan ini sejalan dengan semangat Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Regulasi untuk landasan kuat bagi praktik tata kelola perusahaan yang baik dan memiliki kontribusi dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen dalam menjalankan keterbukaan dan transparansi informasi kepada publik sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.
“Hal ini tercermin dengan adanya bagian khusus pada situs perusahaan yang memuat informasi-informasi wajib yang harus disampaikan kepada publik seperti laporan tahunan, laporan keuangan dan informasi lainnya yang perlu diketahui oleh seluruh stakeholder Perusahaan,” kata Benny dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (25/4/2024).
Selain itu, Benny melanjutkan Indonesia Re terus berupaya untuk mengoptimalkan fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Indonesia Re tengah mengembangkan Mobile Apps PPID yang diharapkan dapat secara konsisten melakukan update informasi yang dibutuhkan publik ke dalam platform ePPID perusahaan,” imbuhnya.
Indonesia Re bersama enam perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yakni Indonesia Financial Group (IFG),Perum Bulog, Asabri, Danareksa dan MIND ID juga turut menggelar forum edukasi terkait keterbukaan informasi publik. Mereka juga melakukan penandatanganan komitmen bersama keterbukaan informasi.
Baca Juga
Benny berharap kegiatan bersama tersebut dapat terlaksana secara berkelanjutan dan menjadi momentum untuk mengoptimalkan praktik good corporate governance (GCG).
Menurutnya dengan memberikan kemudahan akses informasi bagi publik juga dapat menjamin keberlangsungan usaha bagi perusahaan BUMN khususnya pada klaster asuransi dan dana pensiun.
Di sisi lain, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko turut mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi pada forum edukasi keterbukaan informasi publik bersama perusahaan BUMN.
Dia berharap dengan komitmen tersebut, IFG dan BUMN lainnya dapat mendorong tersedianya sistem informasi dan dokumentasi yang sesuai dan terkelola dengan baik, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh publik. Menurutnya berbagai inovasi terus dilakukan oleh BUMN dalam menjalankan keterbukaan informasi publik.
“Di antaranya menyiapkan sarana dan infrastruktur untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi, termasuk akses bagi para kaum disabilita,” ungkapnya.