Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membukukan laba bersih secara konsolidsi sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 5,94% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode sebelumnya Rp1,6 triliun.
Adapun, secara bank only CIMB Niaga mencatatkan laba Rp1,61 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 9,45% dari Rp1,47 triliun.
Berdasarkan publikasi di harian Bisnis Indonesia pada Selasa (30/4/2024), CIMB Niaga sebenarnya mencatatkan penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 3,6% menjadi Rp3,28 triliun pada kuartal I/2024 dibanding sebelumnya Rp3,41 triliun pada kuartal I/2023. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun turun menjadi 4,2% menjadi 4,71%.
Akan tetapi, BNGA berhasil membukukan pendapatan berbasis komisi atau fee based income Rp970,9 miliar pada kuartal I/2024, melonjak 33,01% yoy. CIMB Niaga juga mencatatkan pendapatan lainnya tumbuh 12,15% menjadi Rp188,02 miliar.
Perseroan juga mencatatkan perbaikan efisiensi, di mana rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut ke level 72,8% dari 73,95% pada tiga bulan pertama 2024. Makin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Untuk rasio profitabilitas, BNGA mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) menjadi 2,61% dari 2,59%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) menjadi 14,35% dari 15,08%.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, BNGA telah menyalurkan kredit Rp155,38 triliun pada kuartal I/2024, naik 3,01% yoy. Pembiayaan pun naik 15,41% menjadi Rp56,21 triliun. Adapun, aset perseroan menjadi Rp332,99 triliun dari sebelumnya Rp347,28 triliun.
BNGA juga telah menjaga kualitas asetnya. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross susut menjadi 2,14% dari 2,61%. NPL nett berada di level 0,79% dari 0,78%
Dari sisi pendanaan, CIMB Niaga telah membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp248,03 triliun pada kuartal I/2024, naik 3,28% yoy dibanding sebelumnya Rp240,14 triliun.