Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce Beri Kisi-Kisi Kinerja Kuartal I/2024 dan Target Akhir Tahun

Simak kisi-kisi kinerja Bank Neo Commerce (BBYB) pada kuartal I/2024 dan juga target hingga akhir tahun.
Logo Bank Neo Commerce (BBYB)/Bisnis-Annisa S. Rini
Logo Bank Neo Commerce (BBYB)/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) memberikan sedikit bocoran mengenai kinerja pada kuartal I/2024. Tak hanya itu, perseroan juga membagikan proyeksi kinerja hingga akhir tahun ini.

Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menyatakan perseroan telah melakukan transformasi bisnis dalam 3 tahun terakhir, termasuk mengoptimalisasi pendapatan dan juga meningkatkan efisiensi. Melalui upaya yang telah dilakukan, perseroan meyakini pada tahun ini akan membukukan laba, meskipun angkanya belum terlalu besar.

Sebagai informasi, hingga akhir 2023 BBYB masih mencatatkan kerugian,yaitu senilai Rp573,18 miliar. Meskipun masih membukukan rugi, tetapi angka tersebut susut dibandingkan rugi bersih pada tahun sebelumnya, yang senilai Rp789,05 miliar.

Aditya menyebutkan mulai dari kuartal IV/2024, perseroan sudah mulai memperlihatkan laba tipis dan akan berlanjut hingga awal tahun ini. "Itu [laba] dilanjutkan, sampai Maret [2024] kami bukukan profit tipis," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Menurutnya, kenaikan top line serta efisiensi biaya dapat dilakukan karena Bank Neo Commerce telah memiliki jumlah pengguna yang besar, yaitu sekitar 25 juta user. Selain itu, perseroan saat ini juga tidak tergantung lagi pada program marketing atau promo.

Meski belum dapat memberikan bocoran angka lebih jauh, Aditya menegaskan kinerja perseroan pada kuartal I/2024 lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dari sisi kredit, diprediksi terdapat sedikit penyusutan yang disebabkan adanya pelunasan dari segmen korporasi.

Selain itu, dari segmen konsumtif juga disebutkan mengalami sedikit perlambatan. Bank Neo melihat penyaluran kredit oleh mitra, seperti multifinance dan P2P lending, melambat pada kuartal I/2024. "Karena uncertainty, mereka ngerem. Untuk apa booking besar-besaran, tetapi 2 atau 3 bulan ke depan menjadi macet," ujarnya.

Hingga akhir tahun ini, BNC menargetkan pertumbuhan kredit hingga level 20% secara tahunan. Adapun, secara industri, OJK sebelumnya telah menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9% hingga 11% pada 2024.

Bank Neo juga membidik pertumbuhan aset yang lebih besar daripada tahun lalu, sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK), perseroan ingin porsi dana murah atau CASA bisa mencapai 30% dari total DPK pada tahun ini. "Untuk NPL kami at least di 3,5% gross ya maksimumnya," kata Aditya.

Adapun sepanjang 2023, BNC telah menyalurkan kredit senilai Rp10,78 triliun pada 2023, tumbuh 5,26% yoy. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank naik dari 13,83% pada 2022 menjadi 18,39% pada 2023.

Sementara itu, bank mencatatkan perbaikan pada efisiensinya, di mana beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut dari 127,28% pada 2022 menjadi 112,27% pada 2023. Semakin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Dari sisi aset bank, terdapat penurunan sebesar 7,74% yoy menjadi Rp18,16 triliun pada 2023. Di sisi lain, bank telah menjaga kualitas asetnya. Tercatat, rasio kredit bermasalah atau NPL nett BNC turun dari 2,05% pada 2022 menjadi 0,95% pada 2023.

BNC juga mencatatkan penurunan DPK 4% yoy menjadi Rp13,87 triliun pada 2023. Dana murah atau current account saving account (CASA) BNC pun turun 3,24% menjadi Rp3,99 triliun.

Aksi Korporasi Right Issue

Pada tahun ini, Bank Neo akan menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru.

Dalam PMHMETD VII ini tidak terdapat pembeli siaga, tetapi PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pemegang saham pengendali telah menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan keseluruhan haknya dalam right issue ini. Saat ini, Akulaku memiliki 27,32% saham BBYB.

Selain Akulaku, ada Rockcore Financial Technology Co. Ltd juga akan mengambil seluruh haknya dalam right issue kali ini. Rockcore memegang saham BBYB sekitar 6,12%.

Dana yang terkumpul dari right issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai modal kerja Perseroan untuk membiayai peningkatan kredit dan aset produktif lainnya dalam rangka pengembangan usaha.

Berikut perkiraan jadwal PMHMETD VII atau Right Issue BBYB:

  • Tanggal Efektif: 10 Juni 2024
  • Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD (Recording Date): 24 Juni 2024
  • Tanggal Distribusi HMETD: 25 Juni 2024
  • Tanggal Pencatatan HMETD di BEI: 26 Juni 2024
  • Periode Perdagangan HMETD: 26 Juni – 2 Juli 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper