Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT BNI Life Insurance (BNI Life) mencatatkan premi Individu yang dibukukan perseroan pada kuartal 1/2024 mencapai sebesar Rp761,6 miliar.
Angka tersebut naik 1,5% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp750,3 miliar.
Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkap bahwa peningkatan premi individu tersebut tidak lepas dari sinergi dengan BNI Grup. Di mana pendorongnya peningkatannya dari kanal bancassurance.
“Peningkatan premi individu didorong dari In Branch Bancassurance,” kata Eben kepada Bisnis, Senin (3/6/2024).
Peningkatan premi individu BNI Life berbanding terbalik dengan capaian industri asuransi jiwa, di mana menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) premi berdasarkan kepemilikan polis individu justru turun.
Penurunannya mencapai 1,4% yoy menjadi Rp36,90 triliun pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp37,42 triliun pada kuartal I/2024.
Baca Juga
Tren penurunan tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir, di mana pada kuartal I/2022, pendapatan premi berdasarkan polis individu turun sebanyak 16,7% yoy menjadi Rp41,56 triliun dari sebelumnya Rp49,90 triliun.
Kemudian pada kuartal I/2023 kembali mencatatkan penurunan mencapai 10% yoy menjadi Rp37,41 triliun.
Eben menilai penurunan premi Individu pada tiga tahun terakhir ini disebabkan adanya kebijakan baru terkait produk yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) yang menjadi tantangan berat perusahaan dalam memasarkan produk unit link.
“Hal ini berdampak shifting strategi untuk mengalihkan penjualan produk-produk tradisional,” kata Eben.
Sampai dengan kuartal I/2024, pendapatan premi BNI Life sebesar Rp1,3 Triliun yang mana sedikit mengalami penurunan dari periode yang sama tahun lalu. Total premi BNI Life juga didominasi oleh produk tradisional yang mencapai Rp1,1 Triliun atau berkontribusi 81%, sementara premi unit linked hanya Rp249 miliar yang berkontribusi 19%.
Lebih lanjut, premi kumpulan yang dibukukan BNI Life pada kuartal I/2024 justru turun 2,6% menjadi sebanyak Rp569,4 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp584,6 miliar. Ini juga berbanding terbalik dengan industri yang bertumbuh 11,3% yoy menjadi Rp9,10 triliun dari Rp8,18 triliun pada kuartal I/2023.
Untuk menjaga keseluruhan pertumbuhan premi pada 2024, Eben menyebut BNI Life terus meningkatkan sinergi dengan BNI Grup dalam penetrasi ke nasabah ritel maupun korporasi.