Biang Kerol Mesin Fisik ATM Terus Berkurang
1. Kantor Cabang Banyak yang Tutup
Jumlah kantor cabang bank telah menyusut sebanyak ribuan unit dalam kurun waktu lima tahun.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 24.243 unit.
Dalam setahun jumlahnya susut sebanyak 733 kantor. Sementara, dalam lima tahun terakhir, jumlah kantor bank susut 7.414 unit.
Penyusutan ini tentu berdampak pada jumlah mesin ATM fisik di berbagai daerah.
2. Biaya mahal dan asuransi besar
Ekonom Poltak Hotradero mengatakan jika ATM fisik memiliki biaya perawatan dan asuransi yang mahal.
"Ya penurunan ATM ini sudah jadi kecenderungan global [karena biaya pemeliharaan, asuransi hingga sewanya mahal]. Misal China itu ATM turun 150.000 hingga 200.000 per tahun. Ke depan pembayaran digital makin disukai,” ujarnya pada Bisnis.com belum lama ini.
Baca Juga
3. Tren Digital
Sementara biang kerok ketiga adalah teknologi yang kian berkembang.
Masih menurut Poltak Hotradero, pembayaran yang beralih ke digital, membuat penggunaan uang kartal akan berkurang dan kondisi ini didukung oleh bank sentral dunia. “Karena cash handling itu mahal,” imbuhnya.