Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Pasar Ultra Mikro, BTPN Syariah Siapkan Strategi Jaga Kualitas Pembiayaan

BTPN Syariah (BTPS) yang membidik pasar ultra mikro memiliki kiat-kiat tersendiri dalam menjaga kualitas pembiayaannya.
Kegiatan kumpulan rutin sentra nasabah BTPN Syariah pada Selasa (4/6/2024) di Desa Tambaksawah, Sidoarjo/Bisnis-Fahmi A. Burhan
Kegiatan kumpulan rutin sentra nasabah BTPN Syariah pada Selasa (4/6/2024) di Desa Tambaksawah, Sidoarjo/Bisnis-Fahmi A. Burhan

Bisnis.com, SURABAYA – Hanya sedikit perbankan yang menyasar pasar ultra mikro di Indonesia karena ragam tantangan yang menyelimuti, seperti risiko pembiayaan tinggi. PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) yang membidik pasar ultra mikro pun punya kiat-kiat tersendiri dalam menjaga kualitas pembiayaannya.

Direktur BTPN Syariah Dewi Nuzulianti mengatakan BTPN Syariah memang menyasar pasar masyarakat prasejahtera, khususnya perempuan atau segmen ultra mikro sejak berdiri. Dalam menyasar pasar tersebut, ragam tantangan dihadapi.

"Tantangannya berat," katanya dalam acara Grand Opening KC BTPN Syariah Surabaya dan penyerahan hadiah umroh untuk nasabah pembiayaan pada Rabu (5/6/2024). 

Kelompok masyarakat yang disasar BTPN Syariah memang merupakan kelompok perempuan yang sebelumnya tidak tersentuh layanan perbankan.

Kelompok ibu-ibu tersebut juga tidak memiliki sumber daya ekonomi kuat. Dengan begitu, bank mesti bekerja ekstra menjaga kualitas pembiayaannya. 

Bank pun kemudian menyiapkan sederet siasatnya agar kualitas pembiayaan terjaga. Bank misalnya terjun langsung ke lapangan atau jemput bola. "Kalau perbankan pada umumnya, ketika nasabah mau pinjem kan dia datang ke kantor cabang, nah kalau ini sekarang kami yang mendatangi nasabahnya," ujar Dewi.

Dia bercerita, di Jawa Timur saja hanya terdapat satu kantor cabang yakni di Surabaya. Namun, BTPN Syariah memaksimalkan operasional di tiap-tiap sentra atau kelompok nasabah.

BTPN Syariah memiliki community officer atau biasa disebut bankir pemberdaya, yang bertugas melayani nasabah langsung terjun ke tiap sentra. "Jadi, memang strateginya mendekatkan diri kepada nasabah, memberikan layanan keuangan," jelas Dewi.

Selain itu, strategi yang dilakukan BTPN Syariah adalah dengan menerapkan prinsip BDKS kepada nasabah. BDKS merupakan singkatan dari berani berusaha, disiplin, kerja keras dan saling bantu dalam setiap pembiayaan tanpa agunan itu.

Bankir dari BTPN Syariah atau community officer tidak hanya memberikan layanan perbankan, tetapi mendekatkan diri ke nasabah dengan berkumpul sekali dalam dua pekan. 

"Kami ajarkan kepada ibu-ibu, jadi istilahnya mereka harus tepat waktu [membayar cicilan], datang juga di kumpulan," ujarnya. 

Selain layanan perbankan, BTPN Syariah juga memberikan program-program pemberdayaan kepada nasabahnya. "Tujuannya adalah supaya usaha nasabah itu terus berkembang, sehingga dengan usahanya berkembang, kemudian angsurannya lancar," katanya.

Lalu, terdapat informal leader atau ketua di tiap sentra yang diandalkan. Ketua sentra tersebut yang berpengaruh dan akan merangkul anggota-anggotanya.

Corporate & Marketing Communications Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan agar pembiayaan berkualitas, BTPN Syariah pun menumbuhkan mindset disiplin ke nasabahnya.

"Membangun mindset ke ibu-ibu sistem yang dianut BTPN Syariah. Lima orang pertama [nasabah di satu sentra] yang jadi kuncinya. Mereka kami ajak bicara dari hati ke hati," ujar Ainul.

Salah satu nasabah BTPN Syariah di Desa Tambaksawah, Sidoarjo, Diah menuturkan melalui kumpulan rutin sekali dalam dua pekan, nasabah seperti dirinya tidak hanya mendapatkan layanan perbankan, tetapi juga pengembangan usaha hingga pengelolaan keuangan. Dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang lebih baik, nasabah pun mampu mengangsur tepat waktu.

Dia awalnya mengajukan pembiayaan ke BTPN Syariah sebesar Rp4 juta. "Selama pembayaran angsuran tidak ada kendala. Dikumpulkan dari laba per hari," ujarnya.

Bisnisnya pun kini berkembang, dari yang awalnya berjualan kue secara online, kemudian mampu menyewa toko, memiliki etalase, dan peralatan toko kue yang lengkap berstandar rumahan.

Dengan ragam siasat tersebut, BTPN Syariah pun mencatatkan kinerja kualitas aset terjaga. Hingga kuartal I/2024 BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,9 triliun. Adapun, aset bank mencapai Rp21,2 triliun.

Emiten bank berkode BTPS ini pun mencatatkan penurunan rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross dari 3% pada Maret 2023, menjadi 2,97% pada Maret 2024. NPF net juga turun dari 0,5% ke 0,02%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper