Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Rampung, OJK Minta Rencana Pembubaran Jiwasraya

Per 31 Mei 2024 seluruh polis yang menyetujui restrukturisasi telah dialihkan ke IFG Life. OJK pun telah meminta rencana pemberesan atau likuidasi Jiwasraya.
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta PT Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk menyampaikan rencana berikutnya terkait pembubaran perseroan usai restrukturisasi rampung. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkap per 31 Mei 2024 seluruh polis yang menyetujui restrukturisasi telah dialihkan ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). 

Adapun program restrukturisasi Jiwasraya merupakan program penyelamatan manfaat polis dalam rangka menghindari potensi kerugian besar yang akan dialami pemegang polis, ini dilakukan menyusul kondisi likuiditas Jiwasraya yang terus tertekan sejak beberapa tahun terakhir.

Selain itu, perusahaan asuransi di bawah holding IFG tersebut telah melakukan pembayaran atas seluruh klaim yang jatuh tempo.

“OJK saat ini telah meminta Jiwasraya untuk menyampaikan rencana berikutnya untuk pemberesan perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Ogi dalam jawaban tertulisnya, Selasa (11/6/2024). 

Ogi juga memastikan pemegang polis yang masih tertinggal di Jiwasraya akan memperoleh manfaat melalui proses likuidasi perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah telah berencana membubarkan dan melikuidasi Jiwasraya, seiring dengan program restrukturisasi polis Jiwasraya ke IFG Life yang berjalan baik.

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) Abitani Taim menilai likuidasi sebuah perusahaan asuransi merupakan langkah akhir apabila penyelamatan perusahaan sudah diusahakan dengan maksimal. 

“Mungkin ini adalah jalan terbaik dari sekian banyak pilihan sulit yang dapat diambil oleh pemegang saham selama dapat diterima oleh pemegang polis dan berdampak baik bagi industri asuransi di Indonesia,” kata Abitani kepada Bisnis, Rabu (3/1/2024). 

Mengutip laporan keuangan Jiwasraya pada kuartal I/2023, Jiwasraya memiliki total aset senilai Rp6,77 triliun. Aset perseroan turun 0,29% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,79 triliun. 

Aset investasi Jiwasraya mencapai Rp6,19 triliun sedangkan aset bukan investasi senilai Rp577 miliar. Untuk jumlah investasi, Jiwasraya mencatat instrumen investasi yang paling tinggi adalah tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp3,11 triliun.

Jiwasraya juga memiliki total utang mencapai Rp3,68 triliun. Dari sana, utang klaim mencapai Rp1,9 triliun pada periode tersebut. 

Sementara jumlah liabilitas yang ditanggung adalah Rp9,87 triliun per 31 Maret 2023. Kemudian, jumlah ekuitas tercatat negatif Rp3,09 triliun.

Jiwasraya masih mengantongi pendapatan senilai Rp71,83 miliar meski turun, yang salah satunya berasal dari premi senilai Rp47,69 miliar. Dari sisi kesehatan keuangan, Jiwasraya mencatat tingkat solvabilitas atau risk-based capital (RBC) jauh dari ketentuan yang diminta regulator sebesar 120%. 

Pada kuartal I/2023, RBC Jiwasraya anjlok di angka -1.349,60%, sedangkan rasio kecukupan investasi (RKI) dan rasio likuiditas masing-masing sebesar 20,13% dan 14,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper