Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) masih mempertimbangkan untuk menyematkan buy now pay later (BNPL) di superapp terbarunya yakni wondr.
Itu artinya, wacana merilis paylater yang terintegasi pada banking app secara mandiri belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Padahal, BNI sempat mengumumkan bakal meluncurkan fitur paylater di aplikasi BNI Mobile Banking pada awal 2024 di akhir tahun 2023 lalu.
Direktur Technology and Operations BNI Toto Prasetio mengatakan meski memiliki aplikasi superapp terbaru, BNI belum memutuskan untuk langsung menyematkan fitur BNPL di wondr.
Hal ini lantaran menghindari tumpang tindih dengan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang sudah ada.
“Iya agar tidak overlapping [KTA dan paylater]. Pendekatan saat ini kita kerja sama dengan third party BNPL, dibanding bangun di aplikasi sendiri, tapi bisa saja berubah tergantung kondisi market,” ujarnya pada awak media usai Peluncuran wondr by BNI, Jumat (5/7/2024).
Saat ini, pihaknya justru memilih menyalurkan pinjaman lewat fitur paylater menggunakan skema channeling dengan menggandeng pihak ketiga alias third party yakni Shopee Paylater.
Baca Juga
Lebih lanjut, Toto menuturkan alasannya karena kerja sama channeling ini dinilai lebih efisien dibandingkan dengan menyalurkan pinjaman secara mandiri. Mengingat, jumlah penyaluran pembiayaan melalui BNPL terbilang kecil.
Dalam kerja sama dengan Shopee Paylater, BNI melakukan proses penyaluran dana (disburse) kepada nasabah Shopee.
"Kalau paylater kan jumlahnya kecil, kalau jumlahnya kecil-kecil, proses pun akan sangat tedious [melelahkan] kalau kita lakukan sendiri. Saat ini menurut kami lebih efisien kalau kita kerja sama, despite [meskipun] kemudian kita ada arrangement khusus dengan Shopee,” ucapnya.
Selanjutnya, dengan adanya kerja sama ini, perseroan pun mengintegrasikan masing-masing credit scoring atau penilaian kredit dari BNI dan Shopee Paylater.
“Soalnya kan dilihat [dari] behavior [perilaku] udah belanja berapa kali di sana [Shopee], nah itu kan [Shopee] punya scoring kita juga punya,” ucapnya.
Dengan begitu, ini memungkinkan untuk keduanya melihat perilaku belanja nasabah di platform Shopee sebagai salah satu faktor dalam menentukan kelayakan dan pengelolaan risiko dalam memberikan pinjaman melalui Paylater.
Di sisi lain, dua perbankan raksasa di Tanah Air, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah lebih dulu merambah ke segmen paylater.
Teranyar, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah mengumumkan bahwa perseroan siap untuk merilis fitur paylater yang hadir pada platform perbankan digital, yaitu OCTO Mobile dan OCTO Clicks dalam waktu dekat.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan hadirnya fitur buy now pay later milik CIMB Niaga sendiri terdorong atas tingginya kebutuhan anak muda dalam mencari kemudahan akses dalam satu aplikasi.
"Mulai dari tabungan, paylater, kartu kredit, e-money ada di satu aplikasi. Maka ini akan memudahkan nasabah agar tidak lupa membayar tagihan, karena bisa autodebet," katanya beberapa waktu lalu.