Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Re Undang Tim Prabowo ke IIC, Berharap Pemerintah Peduli Sektor Asuransi

Peranan industri asuransi terhadap perekonomian nasional sayangnya relatif stagnan.
Konferensi pers Indonesia Re International Conference (ICC), Jakarta, Selasa (16/07/2024)/Bisnis-Akbar Maulana
Konferensi pers Indonesia Re International Conference (ICC), Jakarta, Selasa (16/07/2024)/Bisnis-Akbar Maulana

Bisnis.com, JAKARTA-PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re bakal mengundang tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran bidang ekonomi dalam Indonesia Re International Conference (IIC) yang akan berlangsung 24-25 Juli 2024 nanti.

Mengusung tema ‘Accelerating Transformation in Insurance: Driving Growth, Strengthening, Resilience,’ Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu berharap sektor industri perasuransian di Indonesia mendapat dukungan lebih dari pemerintah.

ICC 2024 akan dihadiri oleh berbagai perwakilan stakeholder mulai dari menteri-menteri di kabinet Presiden Jokowi, asosiasi pengusaha, perwakilan DPR RI, hingga para pemain di industri perasuransian di Indonesia.

"Termasuk kita juga kita akan mengundang, ini masih dalam konfirmasi, perwakilan dari tim ekonomi pemerintahan mendatang. Kita mau dengar dari beliau-beliau ini apa yang menjadi fokus ekonomi pemerintahan mendatang. Apakah memang perasuransian menjadi salah satu fokus dan apa harapan mereka," kata Benny saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/07/2024).

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran ini diketuai oleh Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani selaku Wakil Ketua.  Kemudian, anggota gugus tugas yang membidangi ekonomi dan keuangan yaitu Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, Sugiono dan Prasetyo Hadi. 

Benny mengatakan literasi asuransi dan reasuransi di Indonesia masih sangat rendah, padahal industri asuransi dan reasuransi punya peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, keragaman sektor industri yang menggunakan produk asuransi dan penempatan aset industri asuransi pada berbagai jenis instrumen investasi mengindikasikan bahwa industri perasuransian memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. 

Peranan industri asuransi terhadap perekonomian nasional sayangnya relatif stagnan. Kondisi tersebut terlihat antara lain dari perkembangan tingkat penetrasi asuransi yang hanya mengalami pertumbuhan dari sebesar 2,81% di tahun 2019 menjadi sebesar 2,82% di tahun 2022 (termasuk asuransi sosial/wajib). 

Penetrasi asuransi di Indonesia juga relatif rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Berdasarkan data dalam ASEAN Insurance Surveillance Report 2022 (tidak termasuk asuransi wajib/sosial), pada tahun 2021 penetrasi asuransi Indonesia hanya sebesar 1,4%, lebih kecil dibanding negara ASEAN lain seperti Vietnam 2,2%, Filipina 2,5%, Malaysia 3,8%, Thailand 4,6%, dan Singapura 12,5%.

"Industri ini punya sistemik impact ke ekonomi nasional, tapi kadang dampak ini enggak terlalu diperhitungkan. Makannya kita harap pemerintah mendukung industri ini ke depan," tegas Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper