Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada paruh kedua 2024 akan tetap moncer.
Berdasarkan Survei Perbankan yang dirilis BI, penghimpunan DPK pada kuartal II/2024 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Prakiraan peningkatan DPK tersebut terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 84,5%, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 79,1%.
Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, yaitu giro dengan SBT 48,2%, tabungan dengan SBT 81,5%, dan deposito dengan SBT 79,5%.
Secara keseluruhan tahun ini, BI memproyeksikan kinerja DPK akan moncer. "DPK sepanjang 2024 diprakirakan tumbuh cukup tinggi," tulis BI dalam surveinya pada Selasa (23/7/2024).
Prakiraan pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2024 tecermin dari SBT yang tercatat positif sebesar 84,5%, meski tidak setinggi SBT 93,7% pada tahun sebelumnya.
Sementara, mengacu laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, penghimpunan DPK hingga paruh pertama tahun ini atau Juni 2024 tercatat sebesar Rp8.448,1 triliun, tumbuh 8,3% secara tahunan (year on year/yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,5% yoy.
Baca Juga
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan DPK perbankan mampu menopang likuditas dan penyaluran kredit. Pada kuartal II/2024, kondisi likuiditas tetap memadai tecermin dari rasio alat Likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang mencapai level 25,36%.
"Likuiditas perbankan tetap terjaga sejalan tambahan likuiditas makroprudensial dan aliran masuk portofolio asing," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan lalu (17/7/2024).