Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasindo Syariah (Jasindo Syariah) menyambut baik rencana program wajib asuransi third party liability (TPL) untuk mobil dan mobil mulai Januari 2025.
Sekretaris Perusahaan Jasindo Syariah Wahyudi mengatakan saat ini pihaknya terus memantau perkembangan pembahasan regulasi yang sedang digodok. Menurutnya, regulasi tersebut akan menjadi peraturan pelaksana dari asuransi TPL.
"Dengan terus memantau perkembangan aturan dari regulator dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan, diharapkan kami dapat mengoptimalkan peluang ini," kata kata Wahyudi kepada Bisnis, Kamis (25/07/2024).
Sebagai anggota dari Asosiasi Asurasi Syariah Indonesia (AASI), Jasindo Syariah turut aktif menyuarakan adanya free fight competition antara asuransi syariah dan asuransi konvensional.
Pada semester I/2024 Jasindo Syariah mencatat pertumbuhan pendapatan kontribusi 49,18% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp154,46 miiliar.
Pertumbuhan di semester I/2024 tersebut didorong oleh pemasukan kontribusi dari lini bisnis kendaraan bermotor (KBM) yang berkontribusi lebih dari setengah capaian di semester I/2024.
Baca Juga
Dia mengatakan Jasindo Syariah akan meluncurkan kampanye edukasi yang intensif melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi syariah dan manfaat dari memiliki asuransi TPL untuk Kendaraan Bermotor (KBM).
"[Asuransi ini] menjadi salah satu primadona di Jasindo Syariah," imbuhnya.
Selain kampanye edukasi, pihaknya juga mempersiapan infrastruktur. Menurutnya, Jasindo Syariah juga melakukan perluasan jaringan, pengembangan kerja sama dengan rekanan atau provider, serta optimalisasi teknologi dan automasi.
Pada 2024, Jasindo Syariah menargetkan pendapatan kontribusi sebesar 150% terhadap realisasi tahun 2023. Jasindo Syariah memandang asuransi wajib TPL nantinya akan menjadi harapan baru industri asuransi syariah untuk turut mengambil peran dalam meramaikan pasar yang punya peluang akan semakin gemuk.
"Dengan terus memantau perkembangan aturan dari regulator dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan, diharapkan kami dapat mengoptimalkan potensi pasar asuransi syariah secara efektif," tandasnya.