Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp4,62 miliar pada semester I/2024.
Sebagai informasi, pada periode yang sama pada tahun lalu, Bank Muamalat melaporkan laba senilai Rp26,90 miliar. Dengan demikian, laba pada paruh pertama tahun ini susut 82,83% secara tahunan (year on year/YoY).
Sementara, laba sebelum pajak Bank Muamalat per 30 Juni 2024 tercatat Rp9,1 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai Rp40,94 miliar.
Per 30 Juni 2024, pionir bank syariah di Tanah Air ini mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 1,9% (yoy). Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang naik sebesar 16,5% (yoy).
Dari sisi pendanaan, dana murah (current account saving account/CASA) Bank Mualamat terhimpun Rp21,7 triliun, tumbuh 4,9% YoY dari Rp20,7 triliun.
Direktur Bank Muamalat Karno mengatakan pertumbuhan CASA tertinggi terjadi pada komponen giro yang meningkat 12,2% secara tahunan dari Rp4,8 triliun pada 30 Juni 2023 menjadi Rp5,4 triliun pada 30 Juni 2024.
Baca Juga
Menurutnya, hal ini menunjukkan kemampuan Bank Muamalat untuk menghimpun sumber dana yang berbiaya rendah. Dengan pertumbuhan tersebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat tercatat sebesar Rp43,8 triliun per 30 Juni 2024.
“Salah satu fokus bisnis kami sejak tahun lalu adalah akuisisi nasabah payroll, khususnya di segmen Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini yang menjadi penggerak utama pertumbuhan dana murah khususnya giro. Pertumbuhan ini sekaligus mencerminkan bahwa kepercayaan nasabah, baik institusi maupun individual tetap tinggi kepada Bank Muamalat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7/2024).
Karno menjelaskan dengan perluasan bisnis payroll diharapkan dapat menjadi dasar bagi produk lain seperti pembiayaan untuk ditawarkan kepada nasabah.
Bank Muamalat telah resmi ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 50 tanggal 16 Juni 2023.
Bank Muamalat juga terus memacu pertumbuhan dana murah dengan memaksimalkan produk Tabungan iB Hijrah dan Giro iB Hijrah, serta meningkatkan kontribusi dari layanan Cash Management System (CMS).
Adapun, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp6,8 triliun per akhir Juni 2024. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 31,20% per akhir Juni 2024, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.
Per 30 Juni 2024, Bank Muamalat memiliki 235 jaringan kantor dengan rincian 80 Kantor Cabang termasuk 1 Kantor Cabang di Kuala Lumpur, Malaysia, dan 155 Kantor Cabang Pembantu.
Dalam hal layanan digital, Bank Muamalat memiliki aplikasi Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) untuk nasabah perorangan dan internet banking Muamalat Digital Integrated Access (MADINA) untuk nasabah korporasi.