Secara rinci, kredit KUBL meliputi sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan sebesar Rp60,83 triliun, transportasi hijau Rp11,47 triliun, energi terbarukan Rp6,48 triliun, serta sektor-sektor KUBL lainnya Rp11 triliun.
Bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mencatatkan penyaluran kredit hijau atau green loan senilai Rp139 triliun pada semester I/2024. Nilai ini naik 20,87% YoY dari Rp115 triliun pada semester I/2023.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan di antara 4 bank jumbo, BMRI memiliki market share green portofolio terbesar, yaitu lebih dari 30%. Pembiayaan ini mencakup pengelolaan sumber daya alam (SDA) hayati, penggunaan lahan berkelanjutan, serta bangunan ramah lingkungan.
"Bagi nasabah ritel, Bank Mandiri saat ini juga mengembangkan produk berupa KPR hijau," ujar Xandra beberapa waktu lalu.
Sementara itu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menargetkan pembiayaan hijau dan berkelanjutan dapat mencapai 25% dari keseluruhan penyaluran kredit hingga penghujung 2024.
Direktur Syariah & Sustainability Finance Bank Danamon Herry Hykmanto menjelaskan perseroan berupaya meningkatkan portofolio pembiayaan hijau dan berkelanjutan menuju target nol emisi pada 2030.
Baca Juga
“Target kita, mudah-mudahan bisa mencapai 24%–25% tahun ini untuk portofolio sustainable. Tapi, kita juga ingin kalau bisa lebih,” katanya dalam media briefing di Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).