Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat industri asuransi umum telah membayar klaim Rp33,38 triliun per September 2024.
Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, & Analisa AAUI Trinita Situmeang menjelaskan nilai klaim itu tumbuh 18,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Klaim dibayar ini tumbuh 18,5% dibanding Rp28,18 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. [Pertumbuhan] ini memang melebihi pertumbuhan preminya," kata Trinita saat konferensi pers di kantor AAUI, Selasa (3/12/2024).
Saat klaim melonjak, AAUI juga mencatat premi Rp79,69 triliun per September 2024. Angka ini tumbuh 14,5% year on year (yoy) atau sekitar Rp10,08 triliun dibanding periode 2023.
Perinciannya asuransi properti mencatat pertumbuhan premi 26,5% yoy atau Rp4,91 triliun menjadi Rp23,48 triliun. Premi dari motor vehicle tumbuh 0,9% atau Rp134 miliar menjadi Rp14,69 triliun. Premi marine cargo tumbuh 3,4% yoy atau Rp133 miliar menjadi Rp4,02 triliun.
Berikutnya, premi dari marine hull juga tumbuh 26,7% yoy atau Rp506 miliar menjadi Rp2,39 triliun. Premi dari aviation tumbuh 29,5% yoy atau Rp236 miliar menjadi Rp1,03 triliun. Premi dari satelite tumbuh 18,6% yoy atau Rp14 miliar menjadi Rp92 miliar. Premi dari energy on shore juga tumbuh 10,7% yoy atau Rp18 miliar menjadi Rp190 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, premi dari lini usaha miscellaneous tumbuh 21,5% yoy atau Rp636 miliar menjadi Rp3,59 triliun. Premi dari asuransi kredit juga tumbuh 21,1% yoy atau Rp2,13 triliun menjadi Rp12,26 triliun, dan premi dari asuransi kesehatan tumbuh 32% yoy atau Rp1,69 triliun menjadi Rp6,99 triliun.
Sementara itu, beberapa lini usaha mencatat kontraksi pada pendapatan premi dicatat. Lini usaha ini adalah dari energy off shore yang turun 2,2% yoy atau Rp22 miliar menjadi Rp999 miliar. Premi dari engineering turun 5,9% yoy atau Rp215 miliar menjadi Rp3,42 triliun. Premi dari liability turun 0,5% atau Rp15 miliar menjadi Rp3 triliun. Premi dari personal accident turun 0,4% yoy atau Rp9 miliar menjadi Rp2,21 triliun, dan premi dari surety ship turun 5,7% yoy atau Rp77 miliar menjadi Rp1,27 triliun.