Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Tutup Tahun, BCA Syariah Catatkan Pertumbuhan Laba hingga Aset

BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan pada sejumlah aspek kinerja, dari laba hingga aset per November 2024.
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - BCA Syariah melaporkan kinerja jelang penutupan 2024 atau per November 2024. Anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini mencatatkan pertumbuhan pada sejumlah aspek kinerja, dari laba hingga aset.

Dalam siaran pers pada Selasa (31/12/2024), aset BCA Syariah tercatat tumbuh 14,6% pada November 2024 secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp15,4 triliun. Pertumbuhan ini di antaranya didukung oleh pembiayaan yang naik 29,4% yoy, mencapai Rp10,4 triliun.

Sejalan dengan kenaikan aset dan pembiayaan, laba bersih BCA Syariah tumbuh sebesar 16,7% secara yoy mencapai Rp164,9 miliar. "Pertumbuhan positif ini didukung oleh strategi pengembangan infrastruktur yang tepat dan penyaluran pembiayaan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian," tulis manajemen BCA Syariah.

Dari sisi penghimpunan simpanan masyarakat, dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah tumbuh 12,9% yoy menjadi Rp11,4 triliun. Adapun, komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 35%.

Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) terjaga rendah, sebesar 1,80%. Komposisi pembiayaan didominasi segmen komersial yaitu sebesar 68,8% dari total pembiayaan perusahaan.

Sementara, jika dilihat dari pertumbuhanya, pembiayaan konsumer menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 77,7% yoy mencapai Rp1,4 triliun yang ditunjang oleh penyaluran pembiayaan KPR iB dan Emas iB.

"Pembiayaan Emas iB tumbuh signifikan sebesar 203,4% secara yoy. Hal ini menunjukkan minat masyarakat untuk berinvestasi logam mulia semakin meningkat."

BCA Syariah secara konsisten turut menerapkan sustainable banking, di antaranya tercermin pada penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Presentase pembiayaan KUB BCA Syariah mencapai 26,1% dari total pembiayaan Bank dengan pencapaian sebesar Rp2,7 triliun, tumbuh sebesar 15,3% secara tahunan.

Implementasi penyaluran pembiayaan terlaksana pada 7 sektor kegiatan usaha berkelanjutan antara lain pembiayaan pada kategori efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, transporasi ramah lingkungan, produk eco efficient, serta pembiayaan UMKM.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper