Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Akuisisi Victoria Syariah Kurang Mengangkat Performa Saham BBTN

Usai pengumuman rencana akuisisi Bank Victoria Syariah, saham BTN (BBTN) hanya mengalami kenaikan tipis, sedangkan BVIC naik lebih tinggi.
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN
Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)/dok. BTN

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) hanya naik tipis usai pengumuman rencana akuisisi Bank Victoria Syariah.

Pada perdagangan kemarin, Senin (20/1/2025), BBTN ditutup pada level 1.095, naik 10 poin atau 0,92% dari harga penutupan sebelumnya, yaitu 1.085 per saham.

Sementara pada pembukaan perdagangan kemarin BBTN dibuka pada level 1.100 dan sempat bergerak ke level terendah 1.080 hingga ke level tertinggi 1.105.

Jika ditarik satu minggu terakhir, saham bank spesialis perumahan ini menguat 30 poin atau 2,82%. Namun, dalam rentang yang lebih panjang, BBTN melemah 7,98% secara year to date (Ytd) dan minus 19,19% secara tahunan (year on year/YoY). Saat ini, BTN memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp15,37 triliun.

Sementara, saham induk Bank Victoria Syariah, yaitu PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) justru mengalami penguatan yang lebih tinggi, yaitu 18 poin atau 19,35% menjadi 111 pada perdagangan kemarin dari sebelumnya 93 per saham.

BVIC sempat diperdagangkan pada level tertinggi 118, sedangkan angka terendahnya sebesar 99 pada perdagangan lalu. Secara tahun berjalan (YtD) BVIC menguat 24,72%, sedangkan dalam satu tahun terakhir, naik 20,65% YoY. Saat ini, Bank Victoria memiliki nilai market capitalization/market cap Rp1,78 triliun.

Diberitakan sebelumnya, BTN resmi mengumumkan rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah sebagai salah satu peningkatan layanan perbankan syariah perseroan.

Berdasarkan prospektus yang diumumkan di harian Bisnis Indonesia, Senin (20/1/2025), BTN akan mengakuisisi Bank Victoria Syariah dengan nilai nominal Rp1,06 triliun.

Perseroan menyampaikan bahwa sumber pendanaan dalam akuisisi Bank Victoria Syariah akan sepenuhnya menggunakan dana internal BTN.

Lebih lanjut, tujuan akuisisi ini disebut merupakan langkah awal untuk meningkatkan atas layanan perbankan syariah yang selama ini disediakan oleh Unit Usaha Syariah BTN dengan membentuk Bank Umum Syariah melalui strategi anorganik.

“Pengambilalihan Bank Victoria Syariah juga merupakan bagian dari Corporate Strategic Plan BTN dalam pelaksanaan pemisahan Unit Usaha Syariah BTN sehubungan dengan telah terpenuhinya syarat pemisahan suatu unit usaha syariah,” tulis BBTN dalam prospektus.

BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.

Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% dan BHP Jakarta 0,0016%. Proses akuisisi ini diharapkan rampung sebelum semester I/2025 berakhir.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya berharap seluruh proses akuisisi ini dapat selesai sebelum semester I/2025 berakhir sehingga proses merger antara Unit Usaha Syariah BTN dan BVIS bisa dijalankan.

“Berdasarkan timeline yang telah kami rencanakan, BTN Syariah bisa segera spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun ini,” ujar Nixon dalam keterangan resmi, Senin (20/1/2025).

Adapun, dengan proses akuisisi ini, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun. BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper