Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Syariah Lembaga Non-Bank Tumbuh 10,11% pada 2024

OJK menyampaikan tren pertumbuhan piutang pembiayaan syariah akan berlanjut pada tahun ini.
Ilustrasi pembiayaan/Image by xb100 on Freepik
Ilustrasi pembiayaan/Image by xb100 on Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan syariah per Desember 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 10,11% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp27,43 triliun. Peningkatan ini didukung oleh kenaikan pembiayaan investasi serta pembiayaan jasa yang terus mengalami pertumbuhan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan bahwa tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut pada 2025. 

“Pembiayaan syariah diperkirakan masih akan terus tumbuh positif pada 2025, antara lain didorong oleh diversifikasi dan penambahan produk pembiayaan syariah baru,” kata Agusman dalam jawaban tertulis pada Selasa (19/2/2025).

Secara keseluruhan, piutang pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan (PP) juga mencatat pertumbuhan sebesar 6,92% YoY per Desember 2024, meski sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,27% YoY. 

Total piutang pembiayaan ini mencapai Rp503,43 triliun, dengan pembiayaan investasi menjadi pendorong utama setelah tumbuh 10,47% YoY.

Dari sisi risiko, profil keuangan perusahaan pembiayaan tetap terjaga dengan rasio nonperforming financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,70%, sedikit lebih baik dibandingkan November 2024 yang berada di level 2,71%. Sementara itu, NPF net juga mengalami penurunan menjadi 0,75% dari sebelumnya 0,81%. 

Meski demikian, gearing ratio perusahaan pembiayaan mengalami kenaikan tipis menjadi 2,31 kali dari 2,30 kali pada bulan sebelumnya, tetapi masih jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan, yakni 10 kali.

Dalam aspek kepatuhan, OJK mencatat bahwa masih terdapat empat dari 146 perusahaan pembiayaan yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp100 miliar. Selama Januari 2025 OJK telah menjatuhkan sanksi administratif kepada 27 perusahaan pembiayaan yang dinilai melanggar ketentuan.

“OJK berharap upaya penegakan kepatuhan dan pengenaan sanksi tersebut dapat mendorong pelaku industri sektor PVML meningkatkan aspek tata kelola yang baik, kehati-hatian, dan pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku sehingga pada akhirnya dapat berkinerja lebih baik dan berkontribusi secara optimal,” tutup Agusman.

Diberitakan sebelumnya, beberapa perusahaan multifinance mencatatkan peningkatan piutang pembiayaan per akhir 2024.

PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) atau Adira Finance misalnya yang mencatat penyaluran pembiayaan syariah mencapai sekitar Rp13 triliun pada akhir 2024. 

Angka tersebut tumbuh 3% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani, menambahkan bahwa pembiayaan syariah terus menunjukkan tren yang baik dan berkontribusi signifikan terhadap keseluruhan bisnis perusahaan.

Penyaluran pembiayaan baru dengan skema syariah mencapai 21% dari total penyaluran pembiayaan Adira Finance pada 2024. 

“Tahun 2025, kelanjutan inisiatif akan terus dilakukan sebagai upaya untuk membangun kesadaran pasar akan produk-produk perusahaan yang berbasiskan syariah,” kata Gani kepada Bisnis, pada Senin (17/2/2025). 

Sejalan dengan strategi pengembangan pembiayaan berbasis syariah, Adira Finance menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan syariah di kisaran 6%–8% pada 2025. Untuk mendukung pendanaan, perusahaan juga sedang mempersiapkan inisiatif Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), termasuk penerbitan sukuk.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper