Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Membaca Fluktuasi RBC Asuransi Jiwa 2024, Pengamat: Perlu Antisipasi

Sejumlah asuransi jiwa melaporkan penurunan RBC secara garis besar.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah perusahaan asuransi jiwa secara garis besar mengalami penurunan tingkat Risk Based Capital (RBC) dalam laporan keuangan bulanan per Desember 2024 yang belum diaudit. Bahkan salah satu perusahaan asuransi jiwa, PT Asuransi Jiwa Reliance, yang pada 2023 masih mencatatkan RBC positif sebesar 121,62%, kemudian terperosok hingga -102,37% pada 2024. 

Menanggapi hal ini, pengamat asuransi Dedy Kristianto menegaskan bahwa penurunan RBC yang drastis menunjukkan adanya permasalahan fundamental di perusahaan asuransi.

Meski demikian, Dedy menekankan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan RBC, di antaranya penurunan kondisi keuangan perusahaan, ketidakpastian ekonomi global, penurunan kualitas aset perusahaan asuransi, kenaikan risiko liabilitas yang harus ditanggung, serta bisa juga karena banyaknya ekspansi bisnis.

“Penurunan RBC pada suatu perusahaan asuransi menunjukkan bahwa perusahaan itu tidak baik-baik saja,” kata Dedy kepada Bisnis, pada Senin (24/2/2025). 

Dia juga berpendapat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator juga diharapkan mencegah dampak yang bisa mengguncang industri asuransi secara keseluruhan dari pengawasan besaran RBC.

“OJK harus mampu segera bertindak dan mengantisipasi adanya risiko sistemik yang akan berdampak pada industri asuransi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan penurunan RBC tidak hanya terjadi pada satu perusahaan asuransi, namun beberapa perusahaan. Ini nantinya akan menjadi bola salju yang menggelinding jika tidak ditangani secara baik,” kata Dedy.

Menurutnya, industri asuransi kini dihadapkan pada berbagai tantangan besar, termasuk penerapan IFRS 17, penerapan modal minimum baru sesuai Peraturan OJK (POJK) Nomor 23 tahun 2023, serta pembatalan Pasal 251 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Dengan munculnya permasalahan baru terkait RBC, tekanan terhadap industri semakin berat.

Untuk menjaga RBC tetap sehat, Dedy menilai bahwa perusahaan asuransi perlu segera mengambil langkah-langkah strategis. Beberapa di antaranya adalah penambahan modal dari para pemegang saham, melakukan review atas seleksi risiko yang dilakukan perusahaan, hingga efisiensi di segala bidang usaha. 

“Selain itu melihat kembali claim ratio yang terjadi, product review mana-mana saja yang ternyata merupakan produk rugi bagi perusahaan, serta masih banyak lagi yang bisa dilakukan,” paparnya.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan perusahaan asuransi jiwa per Desember 2024, beberapa perusahaan mencatatkan RBC tertinggi. Seperti halnya PT PFI Mega Life Insurance yang mencatatkan RBC sebesar 1.867%, meskipun mengalami penurunan dari 1.982% per Desember 2023. 

Disusul oleh PT MSIG Life Insurance Tbk dengan 1.838,60%, yang juga mengalami penurunan dari 2.014%. Kemudian, PT Panin Dai-Ichi Life dengan RBC 1.125% per Desember 2024, turun dari 1.299%. 

Posisi kelima terdapat PT Hanwha Life Insurance Indonesia dengan RBC 1.010,77% yang juga mengalami penurunan 1.147%. Meskipun mengalami penurunan, mayoritas perusahaan asuransi jiwa masih berada dalam kondisi keuangan yang sehat dengan RBC jauh di atas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%. 

Di sisi lain, PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia menjadi sorotan utama karena mengalami penurunan ekstrem. Tahun 2023, perusahaan ini masih mencatatkan RBC positif sebesar 121,62%, sedikit di atas batas OJK.  Namun, pada 2024, angka tersebut anjlok hingga -102,37%, menandakan defisit besar dalam kecukupan modal.

Berikut daftar lengkap RBC perusahaan asuransi jiwa per Desember 2024:

Nama Perusahaan

RBC 2024

RBC 2023

PT PFI Mega Life Insurance

1.867%

1.982%

PT MSIG Life Insurance

1.838%

2.014%

PT Asuransi Jiwa SeaInsure

1.672%

1.852%

PT Panin Dai-Ichi Life

1.125%

1.299%

PT Hanwha Life Insurance Indonesia

1.010%

1.147%

PT Asuransi Simas Jiwa

820%

931%

PT China Life Insurance Indonesia

803%

1.321%

PT BNI Life Insurance

796%

680%

PT Chubb Life Insurance

718,18%

858,73%

PT Victoria Alife Indonesia

707%

801%

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

689%

642%

PT Axa Mandiri Financial Services

554%

519%

PT Sun Life Financial Indonesia

482%

493%

PT Asuransi Jiwa Sequis Life

481%

515%

PT Asuransi Central Asia

460,07%

372,33%

PT Asuransi BRI Life

434,56%

527,83%

PT Asuransi Jiwa BCA

433,08%

436,60%

PT Prudential Life Assurance

418%

470%

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia

354%

325%

PT Perta Life Insurance

347%

303%

PT Heksa Solution Insurance

341%

366%

PT Zurich Topas Life

320%

379%

PT Asuransi Jiwa Astra

293%

246%

PT AIA Financial

292%

434%

PT Great Eastern Life Indonesia PT Asuransi Jiwa Taspen

290%

289%

PT Great Eastern Life Indonesia

285%

348%

PT Asuransi Allianz Life Indonesia

259%

288%

PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya

253%

247%

PT Equity Life Indonesia

243%

246%

PT Capital Life Indonesia

217%

324%

PT Asuransi Ciputra Indonesia

216%

262%

PT FWD Insurance Indonesia

185%

259%

PT MNC Life Assurance

185%

195%

PT Asuransi Jiwa IFG

182%

130%

PT Asuransi Jiwa Nasional

177%

191%

PT Bhinneka Life Indonesia

162%

245%

PT Indolife Pensiontama

156%

133%

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia

156%

463%

PT Pacific Life Insurance

138%

173%

PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia

-102%

121%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper