Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah) membukukan laba bersih Rp60,27 miliar pada 2024. Realisasi itu tumbuh 3% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp58,52 miliar pada 2023.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (24/3/2025), capaian itu didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil BJB Syariah yang tumbuh 5,87% YoY, dari Rp564,91 miliar menjadi Rp598,06 miliar.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi BJB Syariah tercatat sebesar Rp79,83 miliar pada 2024, tumbuh 23,66% dari Rp64,56 miliar.
Perseroan juga berhasil menurunkan kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment sebesar 28,39%, yakni dari Rp63,35 miliar pada 2023 menjadi Rp45,36 miliar pada 2024.
Terkait fungsi intermediasi, BJB Syariah membukukan total piutang dan pembiayaan senilai Rp9,8 triliun pada tahun lalu. Nilai tersebut naik 11,59% YoY dari Rp8,78 triliun pada tahun sebelumnya.
Capaian pembiayaan itu turut menopang peningkatan aset BJB Syariah sebesar 7,14%, dari Rp13,65 triliun pada 2023 menjadi Rp14,62 triliun pada 2024.
Baca Juga
Kualitas aset yang tecermin dari rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross berada pada level 3,65% per 2024, dibandingkan 3,35% per 2023. NPF net tahun lalu sebesar 1,86%, berbanding 1,38% pada tahun sebelumnya.
Terkait pendanaan, BJB Syariah telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp10,32 triliun, tumbuh terbatas 1,82% secara tahunan. Deposito menjadi komponen simpanan tertinggi dengan nilai Rp6,27 triliun.
Mengenai rasio kinerja lainnya, net operating margin (NOM) BJB Syariah tahun buku 2024 berada pada level 0,32%, dibandingkan level 0,66% pada tahun buku 2023.
Sementara itu, imbal aset alias return on asset (ROA) tercatat sebesar 0,57%, dibandingkan sebelumnya 0,62%. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) berada pada level 4,56%.