Bisnis.com, JAKARTA — Unit usaha syariah atau UUS PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) membukukan aset sebesar Rp82,95 miliar per 31 Desember 2024.
Dikutip dari laporan keuangan yang terbit di harian Bisnis edisi Selasa (15/4/2025), torehan aset tersebut mengalami sedikit kontraksi sebesar 2,1% year on year (YoY) dibandingkan dengan aset per 31 Desember 2023 sebesar Rp84,79 miliar.
Dari komponen aset tersebut, paling besar berasal dari investasi pada surat berharga dengan nilai mencapai Rp64,24 miliar, tumbuh 7,1% YoY dibanding Rp59,95 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara dari dana peserta, tercatat dana tabarru pada periode tersebut juga tumbuh 8,7% YoY menjadi Rp9,34 miliar dibanding Rp8,59 miliar pada periode sebelumnya.
Pada periode ini, dana tabarru mencatatkan surplus sebesar Rp751,60 juta, setelah pada periode yang sama di 2023 dana tabarru mengalami defisit sebesar Rp5,31 miliar.
Adapun pada periode sepanjang 2024 ini pada laporan laba rugi UUS Asuransi Asei Indonesia mencatatkan kinerja yang kurang baik.
Baca Juga
Hingga 31 Desember 2024, tercatat laba penghasilan komperhensif berbalik menjadi negatif dibanding periode yang sama pada 2023, yakni menjadi rugi Rp160,78 juta dibandingkan laba Rp7,57 miliar.
Selaras dengan hal tersebut, pendapatan usaha juga tercatat negatif, yakni -Rp1,01 miliar per akhir 2024 dibanding Rp2,07 miliar pada periode sebelumnya.
Sementara itu, UUS Asuransi Asei pada periode per 31 Desember 2024 mencatatkan rugi Rp165,59 juta. Padahal, pada periode yang sama di 2023 laba usaha tercatat sebesar Rp7,54 miliar.